Blog LITERASI Guru

Media untuk koreksi latihan corat-coret, menempa diri bersosial, mengkanfas sejarah kehidupan, mengukir pena menimpa noda, memupuk pahala mengikis dosa. Email : toadisbani@gmail.com ==&toadisbani.mts1@gmail.com&== SanDyaSya (GhaiSani, AninDya dan RaiSya)

Rabu, 31 Maret 2010

Guru Pendidik dan Profesionalisme Pendidikan cermin BAPAK GURU NASIONAL


Mengajar adalah hal penting yang tak terlewatkan seorang guru. Walaupun guru tugas pokoknya mengajar tetapi masih punya peran penting dalam mengembangkan bakat diri pada peserta didik.

Tidak akan tercapai suatu cita-cita dari seorang peserta didik dikala mereka tidak mendapat bimbingan dan didikan yang lebih dari seorang guru. Guru ibarat sebuah warna yang akan dibersitkan dalam relung jiwa dan hati dari semua peserta didik.

Anggapan silang tentang guru yang hanya digugu dan ditiru sudah tidak jamannya lagi, Guru adalah sosok pahlawan tanpa tanda jasa juga sudah kuno untuk disebut dan digembar-gemborkan didunia yang semakin sarat akan kemajuan teknologi ini. Guru sudah lebih mendapat tempat yang tertinggi dalam jajaran kepangkatan pemerintahan negeri ini. Guru tidak hanya mentransfer ilmu yang dimilikinya kepada peserta didik, tetapi lebih mengarah pada pembimbingan, pelayanan dan pendidikan. Tanpa guru generasi kita mustahil meraih segala asa mereka, ibarat melukis di awan.

Penopang hidup guru adalah profesionalisme, yang sekarang telah diwujudkan dalam kesejahteraan para guru. Tujuan utama dari penghargaan guru profesional adalah untuk memajukan dan meningkatkan mutu pendidikan negeri ini, tetapi betapa semakin suramnya jikalau seorang guru lebih mengejar penghargaan dengan berkedong profesional. Marilah para guru yang sederajat dan seangkatan seprofesi, kita perjuangkan kemajuan dan kesuksesan pendidikan anak-anak didik generasi bangsa ini.

Majulah pendidikan majulah teknologi majulah guru.
Guru profesional harus mampu mengembangkan ilmu yang dimilikinya dengan penerapan teknologi yang modern guna mencerdaskan para peserta didik. Guru harus mumpuni dalam segala hal dan bidang. Guru tidak boleh bertindak ceroboh dan mengikis harapan peserta didik, image guru dimata peserta didik harus kita jaga kebaikan dan kemuliannya.

Kecerdasan guru tidaklah terukur dari konsep-konsep yang mereka miliki, tetapi lebih dari itu mulai berpenampilan, berdedikasi perilaku yang baik, hingga pada kerapian dan kerajinan serta kedisiplinan. Semua yang ada pada guru adalah suri tauladan bagi para peserta didik. Seorang guru harus berjiwa besar dan penuh dengan kasih sayang, anggapan miring tentang guru yang suka menghardik, mencemooh, memukul dan melakukan tindakan kekerasan lain terhadap peserta didik adalah hanya sebagian dari mereka yang tidak mendalami dan mengerti akan sosok guru sejati. Untuk itulah mari para pemeran yang telah menobatkan diri kita sebagai guru untuk lebih menjunjung harkat dan martabat kita sebagai guru sejati.

Tidaklah gampang menjadi seorang guru, untuk menjunjung sebutan sebagai guru adalah memerlukan keberanian dan jiwa yang lapang. Guru adalah penegak negeri ini. Coba kita bayangkan andaikan tidak ada guru,
siapa yang musti jadi presiden yang baik?
siapa yang akan menjadi pejabat yang baik?

Tindakan terpuji guru perlu diacungi jempol, untuk itulah perlu adanya dalam sejarah bangsa Indonesia yang kita cintai ini menobatkan sosok GURU FAVORIT atau PAHLAWAN GURU, atau sebutan apalah yang menjadikan derajat guru lebih mulia lagi.

Bangsa kita perlu memunculkan image seorang guru dalam jajaran terdepan. Misalnya ada sejarah Bapak pembangunan, Bapak Reformasi, atau justru yang sekarang ngetren adalah Bapak Makelar Kasus. Kita perlu munculkan BAPAK GURU NASIONAL.

BAPAK GURU NASIONAL akan mengorbitkan generasi yang tangguh, terampil dan berakhlakul mulia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us @soratemplates