Blog LITERASI Guru

Media untuk koreksi latihan corat-coret, menempa diri bersosial, mengkanfas sejarah kehidupan, mengukir pena menimpa noda, memupuk pahala mengikis dosa. Email : toadisbani@gmail.com ==&toadisbani.mts1@gmail.com&== SanDyaSya (GhaiSani, AninDya dan RaiSya)

Rabu, 28 Desember 2016

,
Mimpi menjadi nyata adalah harapan semua orang. Mimpi adalah angan-angan yang membawa bagian alam bawah sadar kita kehal yang tinggi. Suatu hal yang tinggi adalah target dari mimpi. Mimpi kadang tidak bisa dinalar. Mimpi ada yang mengatakan kembang turu (bunga tidur). Adakalanya kesuksesan diawali dari sebuah mimpi. Mimpi menjadi guru adalah hal mulia. Guru menjadi sosok yang digugu dan ditiru, guru adalah gudang ilmu.

Membangun mimpi yang indah dan menggembirakan belum tentu mudah. Menjadi guru juga belum tentu mudah. Mimpi seorang guru tentunya sesuatu yang membawa kegembiraan. Sebut saja guru itu bernama Toad. Guru Toad sungguh frontal, tetapi tidak berani untuk mengungkapkan. Guru Toad hanya suka memendam dalam hati. Guru Toad sering ngobrol pada sederajatnya saja. Guru Toad tidak berani ngobrol dan menyampaikan impian dan gagasannya. Guru Toad kalah dengan keadaan. Guru Toad pengen bisa menjadi guru yang ideal dan dirindukan siswa. Guru Toad mengajar dengan pendekatan filosofi air. Dimana air mengalir mencari titik paling rendah. Mengajar dengan ambisi dan dengan kemauan untuk membuat bisa sesuai yang kita inginkan adalah mustahil. Mengajar targetnya adalah siswa senang dengan apa yang kita ajarkan. Persoalan bisa dan mengerti atau tidak itu adalah hitungan kedua. Guru Toad sering bicara pada siswa "Tidak ada kata gagal karena manusia diciptakan Allah tidak bisa untuk gagal".

Percakapan guru Toad dan siswa :
Siswa : bertanya pada guru Toad, "Pak guru, ini nilai saya jelek banget pas ulangan kemarin, bagaimana ini, saya telah gagal pak?"
Guru Toad : hanya tersenyum sambil berkata "Mas, yang gagal itu bukan kamu, sesungguhnya kamu itu cerdas dan yang gagal adalah ulangan kamu buka kamu".
Siswa : "Maksud pak Toad?"
Guru Toad : "Kamu hanya kurang sedikit lagi belajar, belajarlah lagi pasti kamu akan sukses".
Siswa : "O...ooo" sambil berlari menghampiri temannya dengan kegembiraan

Impian guru Toad adalah menjadi guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang diakui. Guru TIK menjadi yang terdepan bukan menjadi pesuruh yang untuk masalah teknologi. Guru TIK dahulu dianggap sebagai guru mata pelajaran tiban (mata pelajaran dadakan). Guru TIK sekarang menjadi guru mata pelajaran mustahil (bimbingan). Banyak siswa menanyakan pada Guru Toad, (1) "Pak Guru masih mengajar?", (2) "Pak Guru sekarang mengajar apa?", (3) "Kalau TIK tidak ada pak guru tidak ngajar lagi dong?", (4) "Pak guru ngajar kelas apa to, kok sekarang gak ngajar kelasku?". Itulah sederetan pertanyaan yang diajuak oleh siswa dimana guru Toad bertugas.

Semua impian guru Toad tersebut sudah diujung tanduk. Mimpi-mimpi yang diharapkan guru Toad seakan sirna. Guru TIK banyak yang mendambakan untuk mengajar lagi di kelas. Guru TIK tidak hanya menunggu siswa mencari untuk mengadakan bimbingan. Guru Bimbingan TIK memenjarakan ide-ide guru TIK untuk membimbing siswa. Akui lagi mata pelajaran TIK dalam kurikulum yang menjadi harapan semua. TIK merupakan pelajaran yang menyenangkan.
Menjadi insan yang terampil dan berakhlak mulia, menguasai ilmu teknologi, berwawasan ilmiah, tekun dan jujur serta sabar dalam segala hal.


Selasa, 06 Desember 2016

,
Tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan teknologi akan sejalan dengan semakin majunya peradaban kehidupan dalam bermasyarakat dan dalam dunia pendidikan. Perkembangan teknologi ditandai dengan semakin maraknya produk dan asesoris komputer dan ataupun laptop. Bahkan era teknologi sudah mencapai pada titik yang mencapai puncaknya dengan banyaknya produk teknologi dalam berbagai variannya. Marilah kita tengok diberbagai kalangan yang sudah banyak menggunakan teknologi mulai dari alat komunikasi yang semakin canggih, bahkan ada banyak mainan anak-anak yang sudah didesain dengan teknologi yang canggih. Teknologi tidak mungkin kita hindari, teknologi tidak mungkin kita cegah perkembangannya. Era teknologi yang merambah pada permasalahan digitalisasi dari segala aspek penjuru.

Era teknologi tidak lepas dari peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi. TIK merupakan dasar pembentukan untuk melatih dan menyiapkan generasi di era teknologi digital yang mempunyai mental handal dan siap banting. Perkembangan teknologi yang diibaratkan bagai pisau bermata dua memanglah sangat tepat. Di sisi satu, dengan teknologi akan membawa kemajuan dan kemaslahatan dalam berkehidupan di sisi lainnya akan membawa kehancuran dalam kehidupan. Jika TIK diajarkan dalam dunia pendidikan tentunya akan dapat membawa arah yang baik, sebagai contoh aja dunia maya yang terkenal dengan istilah Internet tentunya tidak hanya sekedar dikonsumsi oleh kalangan usia sekolah, diperlukan pembelajaran dan pemahaman dalam penggunaan dan pemanfaatan internet. Jikalau kalangan usia sekolah (generasi muda) bangsa ini sekedar difasilitasi dengan Internet yang notabene informasi-informasi sudah tidak ada filternya, maka kita tinggal menunggu kehancuran mental dan sosial para generasi bangsa ini.

Belajar adalah usaha untuk yang dari tidak bisa menjadi bisa, dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak mengerti menjadi mengerti dan arti yang lebih mendalam lagi adalah kehal yang belum paham menjadi paham. Kegigihan adalah suatu sifat dari ketindakan yang secara terus menerus untuk mencapai target atau tujuan yang dikehendaki. Untuk itu demi menghadapi zaman yang modern dengan berbagai segi kehidupan yang sudah mengarah keperkembangan teknologi digital kita perlu gigih belajar, perlu mendapatkan informasi dengan cepat, perlu memahami segala sesuatu dengan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Generasi muda yaitu generasi yang masih dalam masa mencari jati diri dan usia-usia sekolah tentunya membutuhkan pendampingan dalam hal menghadapi dunia teknologi, jalan satu-satunya adalah menerapkan pembelajaran dan pengajaran dibangku sekolah mereka. Wujud dari pembelajaran dan pengajaran tersebut adalah dengan menerapkan materi pemahaman teknologi dalam struktur kurikulum sekolah. Dengan begitu dimana peserta didik (generasi muda) akan memperoleh bekal pemahaman tentang teknologi dengan berbagai variannya tersebut.

Perlunya pembelajaran tentang teknologi dibangku sekolah merupakan cara atau langkah strategis untuk mengenalkan dan mengarahkan serta membentengi para generasi muda dengan pemahaman agar tidak terbawa arus kehal yang negatif dari perkembangan teknologi yang semakin pesat. Generasi emas bangsa Indonesia diharapkan mampu mengendalikan perkembangan teknologi tersebut dengan pembelajaran yang handal. Indonesia akan menjadi negara yang berteknologi tinggi dengan generasi yang berkarakter baik dan mampu menghadapi tantangan era teknologi digital.
Sedikit tulisan ini semoga membawa manfaat dan pencerahan, jika ada hal yang kurang pas penulis mohon maaf dan akhir dari tulisan saya ini marilah kita mulai menata diri dan selalu belajar dengan gigih agar dapat menapakkan diri dalam kehidupan di era teknologi digital ini.
SALAM TIK !!!



Sabtu, 03 Desember 2016

,
Terasa begitu mengasikkan ketika berkumpul dengan komunitas yang serasa, senasib dan sepaham. Sepulang dari Pelatihan Pemanfaatan TIK dan Digital Literacy di SMAN 8 Surakarta pada hari Minggu 3 Desember 2016, seperti pengen selalu bersama. Ternyata kebersamaan akan dibatasi oleh ruang dan waktu. Ketika para narasumber dimulai dari Bp. M. Hasan Habiebie staff Pustekkom Kemendikbud memaparkan tentang peranan TIK dalam pendidikan dan kehidupan generasi mendatang, terasa pengen rasanya mengubah Indonesia menjadi lebih dalam segala segi kehidupan.

TIK yang dihilangkan dari struktur kurikulum tiga belas terasa lucu di era modern yang serba teknologi. Dari semua lini dibutuhkan TIK tetapi TIK itu sendiri tidak diarahkan untuk menjadikan generasi emas Indonesia yang menjadi melek teknologi tetapi malah sebaliknya.

Guru dituntut harus melek TIK dan jangan sampai kalah dengan peserta didik itu mungkin yang menjadikan alasan. Tetapi kita tidak bisa mengelak dimana generasi sekarang adalah memang generasi teknologi. Era digital seperti yang dipaparkan Bp. Dr. Jasman Indradno, M.Si. Kepala Pustekkom Prov Jateng ternyata juga tidak bisa dipungkiri, kita mesti mencari trobosan untuk mengikuti perkembangan teknologi di era teknologi digital. Negara kita negara berkembang dan perlu adanya peranan para pecinta dan para guru TIK untuk bisa mewarnai perkembangan tersebut dengan teknologi yang canggih.

Bagaimanapun kemauan kita tanpa didukung dengan aktivitas fisik tentunya hanyalah mimpi dengan angan-angan kata Bp Wijaya Kusumah (Omjay), dengan gaya yang menarik beliau memberi inspirasi memberi dorongan untuk guru2 TIK akan lebih berkreatif terutama dalam hal menulis. Memanglah begitu berat dengan keadaan sekarang tetapi akan lebih berat lagi jika tidak kita mulai dari sekarang. Om Jay selalu mengajak untuk menulis di Blog dengan maksud kita akan semakin dikenal, meluangkan waktu untuk menulis membawa kita akan lebih terkenal dan dengan tulisan akan merubah apa yang ada pada diri kita. 

Saya semakin tertarik dengan perkataan Om Jay, ayo menulis maka kita akan terkenal. Tulisan yang tidak laku itu bahkan berasal dari sampah-sampah tulisan kita yang tidak pernah kita bayangkan akan terpakai. Sepakat dengan hal tersebut maka sebenarnya menulis yang paling mudah adalah menulis tentang diri kita pada kejadian setiap saat. Hendaklah kita melatih dengan setiap saat menulis.
Terima kasih Om Jay, tidak bosen-bosennya mengajak kita-kita untuk berkarya dengan tulisan. Saya berkeyakinan bahwa TIK juga akan kembali ke struktur kurikulum kembali dengan tulisan-tulisan para guru TIK di Indonesia ini.
Pertanyaan yang perlu kita jawab setiap saat dalam benak kita adalah : Sudahkan Anda menulis pada saat ini ?
,


Bertempat di SMAN 8 Surakarta
Hari Sabtu, 3 Desember 2016
Waktu : 08.00 - 16.00 WIB
Nara Sumber :  Muhamad Hasan Habiebie Staff  Pustekkom Kemdikbud

                        Dr. Jasman Indradno, M.Si. Kepala Pustekkom Prov. Jawa Tengah
                        Bambang S., S.Kom Ketua KOGTIK
                        Wijaya Kusumah (OmJay) Guru dan Penulis


Literasi Digital : Transformasi Pendidikan di Era Cyber

Ki Hadjar Dewantara
"Anakpanak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu" = Ki Hadjar Dewantara

Latar Belakang
-    Revolusi teknologi dan pertumbuhan digital media berdampak pada seluruh unsur kehidupan, di antaranya pada ranah pendidikan
-    Data Internet Worlds Stats, penggunaan internet Asia saat ini mencapai 1,62 miliar jiwa dengan penetrasi 40,2 persen dari total populasi sebesar 4 miliar jiwa
-    Media sosial mempengaruhi cara seseorang mengakses informasi, membentuk pola pikir dan perspektif atas kondisi sosial.
-    Teknologi mempengaruhi sistem pembelajaran. Sistem online memungkinkan pembelajaran mengakses 


Menebar inspirasi, agar anak-anak Indonesia memiliki mimpi. Agar para siswa berani mengejar cita-cita untuk kebaikan negeri.



Technology must be like oxygen : ubiquitous, necessary, and invisible : Chris Lehmanan, Principal of Science Leadership Academy

Indonesia adalah Negara nomer 4 pengguna Internet di Asia setelah Cina, India, Jepang, Indonesia, Bangladesh, Vietnam, Filipina, Korsel, Thailand, Pakistan

TANTANGAN PENDIDIKAN DI ERA CYBER
-   Pemerataan akses teknologi dan media pembelajaran. Tidak hanya di kota-kota besar namun juga di kawasan perbatasan (3T) di Indonesia.
-   Pemerataan infrastruktur untuk memudahkan akses teknologi
-   Teknologi memungkinkan skill dan pengetahuan spesifik. Murid bisa jadi, lebih cepat mengakses informasi.
-   Guru bertindak sebagai moderator, ngemong, dan memberikan cara pandang bagaimana mengakses informasi dan internet sehat.

Digital Literacy : Pendidikan yang menginspirasi
-   Kemampuan memahami informasi, serta memilih, mengevaluasi dan menggunakan informasi secara tepat.
-   Analisa atas "banjir informasi", membedakan sumber yang bisa dipercaya, dengan sumber "hoax".
-   Membentuk perspektif, internet untuk berkarya. Bukan sekedar bermain dan bersenang-senang, namun 
    untuk belajar dan memproduksi karya. 


Kesimpulan
- Literasi Digital, membentuk kemampuan pendidik untuk menyerap sekaligus menyampaikan informasi yang 
   tepat kepada komunitas pembelajar. (bahwa pendidik yang tau tentang IT mohon untuk hati-hati dalam 
   menggunakan dan menyebarkan sesuatu dalam media teknologi, wa, fb twitt dan lainnya)
- Pendidik inspiratif, menggunakan kemampuan literasi digital untuk membangun pendidikan yang humanis, cerdas dan menyerukan perdamaian.
- Literasi Digital membentuk nalar yang konstruktif, bukan mental yang merusak, namun pengetahuan yang 
  menginspirasi.



TIK UNTUK PENDIDIKAN

Sebuah Pendekatan Pembelajaran Abad 21
Dr. Jasman Indradno, M.Si.

Balai Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah

TANTANGAN PENDIDIKAN
- Perubahan tuntutan STAKEHOLDER (Siswa, Masyarakat, Pemerintah, Industri, dll)
- Perkembangan IPTEK (TIK)
- Paradigma baru PEMBELAJARAN (sejak usia dini, kapan saja, di mana saja, dari siapa saja dan dari apa saja) => siswa senang belajar.



  Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21
Ciri-ciri Abad 21

Model Pembelajaran
Informasi
(Kapan & di mana saja)
==>
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik untuk MENCARI TAHU dari berbagai sumber, BUKAN DIBERI TAHU
Komputasi
(Lebih cepat memakai mesin)
==>
Pembelajaran diarahkan untuk mampu MERUMUSKAN MASALAH (MENANYA), bukan hanya menyelesaikan masalah (menjawab)
Otomasi
(Menjangkau segala pekerjaan rutin)
==>
Pembelajaran diarahkan untuk mampu BERPIKIR ANALITIS (PENGAMBILAN KEPUTUSAN), bukan berpikir mekanistis. (rutin)
Komunikasi
(Dari mana & kemana saja)
==>
Pembelajaran menekankan pentingnya KERJASAMA 7 KOLABORASI dalam menyelesaikan masalah


PENDIDIKAN BERBASIS TIK
Sekolah (school of the future) yang mengintegrasikan TIK secara terpadu untuk meningkatkan proses dan layanan pendidikan di sekolah untuk pembelajaran, manajemen, dan informasi sekolah

Penggunaan TIK di kelas ?
a. belajar tentang TIK?
b. mengajar dengan TIK?
c. belajar dengan TIK?

Menceritakan bukanlah mengajar
Mendengarkan bukanlah belajar
Belajar adalah mengalami
  Mengajar adalah memfasilitasi terjadinya Belajar 



Nama                        :  WIJAYA KUSUMAH

Tempat/Tgl Lahir      :  Jakarta, 28 Oktober 1970
Pendidikan                :  1. S1-Elektro IKIP Jakarta 1990
                                    2. S2-Teknologi Pendidikan UNJ 2007
                                    3. S3-Teknologi Pendidikan 2014
Prestasi                     :  JUARA I LKT Imtak (2005)
                                    Finalis PLB (2006)
                                    Finalis IT (2007)
                                    Finalis LKGDP (2008)
                                    PEMENANG I BUKU PUSBUK (2009)
                                    JUARA I BLOG PUSAT BAHASA (2009)
                                    PEMAKALAH SIMPOSIUM (2010/2011)
                                    JUARA II GURARU ACER AWARD (2011)
                                    Guru Paling Ngeblog Kompasiana (2012)
                                    Terpavorit III BSM Edu Award 2012
                                    Juara II Lomba Piato Nasional OJK (2013)

BLOG ALAT REKAM AJAIB
Pemanfaatan Blog Sebagai Media Pembelajaran

Wijaya Kusumah (Omjay)
twitter@wijayalabs
http://wijayalabs.com

SMAN 8 Solo
Sabtu, 3 Desember 2016

3 CARA MENJADI KAYA DI USIA MUDA
1.  Terlahir dari keluarga kaya
2.  Kawin dengan anak orang kaya
3.  Jadilah orang yang kreatif dan berkarakter
KREATIVITAS DAN IMAJINASI

 
Belajar TIK Menyenangkan
SATUKAN TEKAD UNTUK MEMASUKKAN KEMBALI TIK KE DALAM KURIKULUM NASIONAL

4 KEKUATAN MANUASIA
1. PIKIRAN
2. PERKATAAN
3. PERASAAN
4. PERBUATAN
  
Menulislah Setiap Hari dan buktikan Apa yang Terjadi
Menjadi guru Tangguh Berhati Cahaya

http://wijayalabs.blogspot.com
http://wijayalabs.wordpress.com
http://kompasiana.com

Manfaat Blog sbg Media Belajar
1. guru dapat memasukkan semua bahan aja, dan pengalaman mengajar
2. Guru dapat menyiapkan berbagai contoh kehidupan sehari-hari
3. Blog dapat diakses oleh siapapun, tidak hanya siswa di satu sekolah saja
4. Siswa dapat membuka blog kapan saja dan dimana saja
5. Diskusi antar guru-siswa dan siswa-siswa dapat berlangsung kapan saja
6. Siswa dapat merespon tulisan guru atau siswa lain
7. Siswa dapat meluaskan wawasan


Manfaat Blog
1. Media interaktif di luar kelas
2. Media untuk menyimpan file
3. Media curhat bagi siswa
4. Media untuk menulis
5. Mendia untuk mendapatkan informasi
6. Sarana berdiskusi
7. Media berkreativitas
Sumber : http://koesbio.guru-indonesia.net/artikel_detail-17550.html

Materi Blog
-   Blog dapat dibuat oleh siappun dengan sangat mudah dan yang plaing penting blog dapat dibuat dengan gratis
-   Di dalam blog para pengajar maupun pihak yang berkecimpung dalam dunia pendidikan dapat memposting materi-materi yang mereka anggap berguna
Berbagai referensi, jurnal, maupun hasil penelitian dapat dengan mudah di download diberbagai blog di seluruh dunia
-   Cukup memanfaatkan search engine, materi-materi yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepa
https://budiawanews.wordpress.com/2016/01/30/pemanfaatan-blog-sebagai-media-pembelajaran/

Langkah-langkah Pemanfaatan Blog:
-   Guru menyiapkan bahan ajar di blog sebagai artikel sesuai dengan kategori yagn terdapat di samping 

    kiri/kanan di blog 


Follow Us @soratemplates