Sumber gambar : flyer challenge for publisher AISEI Desember 2021
Keceriaan tampak pada wajah Anin. Gadis cilik bernama Anindya Putri yang sekarang sudah duduk di bangku sekolah dasar kelas 5 ini sering dikenal dan disapa dengan panggilan Anin. Setelah sekian lama harus dibatasi dengan peraturan tidak boleh kemana-mana karena adanya wabah corona. Sekolah, belajar dan bahkan bermain hanya dilakukan di rumah menimbulkan kebosan yang dirasakan Anin.
Beberapa
bulan yang lalu Anin dan teman-temannya diperbolehkan untuk Pertemuan Tatap
Muka (PTM) dan tetap melaksanakan protokol kesehatan. Walaupun PTM dilaksanakan
secara singkat dengan durasi waktu hanya dua sampai tiga jam pelajaran,
setidaknya sudah memberikan angin segar dan menghilangkan kebosanan. Waktu kian
berjalan dan pembelajaran sudah sampai pada akhir semester pertama dengan
dilaksanakannya Penilaian Akhir Semester (PAS).
Setelah
menyelesaikan pengerjaan PAS dan sambil menunggu ada tidaknya nilai yang perlu
diperbaiki, Anin selalu mengajak kakaknya untuk bersepeda keliling lingkungan
rumah. Anin begitu semangat setiap hari untuk bermain sepeda. Setiap hari
bangun pagi setelah sholat subuh langsung mandi dan tak lupa menyentuh
sepedanya untuk dibersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan untuk bersepedaan
di depan rumah. Sambil bernyanyi riang bolak-balik sepeda dikayuh di jalan
depan rumah sambil memanggil kakaknya untuk menemani bersepeda.
Ya,
walaupun tidak ada libur akhir semester atau libur akhir tahun, tidak
menghilangkan keceriaan Anin dipenghujung tahun ini. Bermain sepeda dipagi hari
dan juga sore hari ba’da Ashar membuat rasa senang dan juga menghilangkan kejenuhan
yang dialami Anin karena selalu dilarang untuk keluar rumah. Ketika
diperhatikan di jalan lingkungan rumah ternyata tidak hanya Anin sendiri yang
bermain sepeda, banyak juga anak-anak lain yang mungkin dari kampung lain juga
bermain sepeda. Apalagi jika hari minggu pasti banyak yang bersepeda di jalan
depan rumah, tidak hanya anak-anak seusia Anin tetapi yang dewasa dan tua pun
juga ada.
Bersepeda
dipenghujung tahun mungkin menjadi alternatif baik untuk anak bermain dan
berbahagia, selain tidak harus jauh-jauh dengan biaya yang tinggi dapat juga
dijadikan alternatif olah raga serta menghilangkan kejenuhan. Keceriaan
Anin dengan bersepeda juga dirasakan oleh kedua orangtuanya, karena tidak perlu
berpikir untuk liburan luar kota yang tentu juga banyak mengeluarkan biaya. Terlihat
dari senyum kedua orang tua Anin ketika melihat sang anak bersepeda ria di
depan rumah.
Walaupun
sepeda kuningnya tidak baru, Anin tetap ceria mengayuh sepeda itu
kesana-kemari. Seperti tidak mengenal lelah dan bahkan sambil berteriak-teriak serta
bernyanyi menghampiri teman-teman lainnya. Keakraban terlihat dari mereka
menyapa satu dengan yang lainnya dan saling kejar mengayuh sepeda untuk dapat
di urutan paling depan. Tidak harus dengan sepeda baru untuk bisa bersepeda dan
ceria, itu yang ditunjukkan Anin dan teman-teman sepermainnya. Penghujung tahun
yang ceria dengan bersepeda.
#CeritaAnak, #ChallengeMinggu1, #AISEICernakDesember
Tidak ada komentar:
Posting Komentar