Blog LITERASI Guru

Media untuk koreksi latihan corat-coret, menempa diri bersosial, mengkanfas sejarah kehidupan, mengukir pena menimpa noda, memupuk pahala mengikis dosa. Email : toadisbani@gmail.com ==&toadisbani.mts1@gmail.com&== SanDyaSya (GhaiSani, AninDya dan RaiSya)

Minggu, 28 Februari 2021

,

Sumber gambar: foto pribadi di HP

 

Minggu, 28 Februari 2021 | oleh: Toad Isbani         

 

Buah talok merupakan buah dengan pohon yang rindang dapat ditemui di pinggir-pinggir jalan. Jika sudah mulai berbunga dan berbuah, sepertinya tidak akan berhenti dan buahnya selalu ada. Buah talok ini memang tidak dijual di pasar. Buahnya bunder kecil-kecil.

 

Buah talok ini ketika sudah masak warnanya merah dan biji di dalamnya kecil-kecil lembut seperti pasir. Ketika dimakan rasanya manis. Biji dari buah talok ini cukup banyak sehingga mudah tumbuh di mana saja.

 

Setiap ada pohon talok, biasanya anak-anak sering meraih dahannya yang kecil dan dapat digapai. Biasanya sambil bermain mengambil buah tersebut dan langsung dikunyah. Kulitnya tipis langsung dibuang.

 

Tidak tahu nama nasional dari pohon dan buah talok tersebut. Yang pasti ketika pergi kesuatu tempat sepertinya selalu ada pohon tersebut dan jika pohonnya sudah tumbuh besar pasti ada buahnya. Sepertinya semua orang tidak ada yang asing dengan pohon dan buah talok. Herannya saja kenapa buahnya tidak ada yang membudidayakan untuk menjadi buah yang mempunyai nilai jual.

 

Mungkin buah talok yang disukai oleh anak bahkan orang dewasa juga terkadang ada yang makan buahnya ketika berteduh di bawah pohonnya. Penulis sendiri belum tahu manfaat yang terkandung dalam buah tersebut. Kenapa belum ada yang meneliti buah tersebut dan dijadikan buah yang lebih mempunyai nilai selain hanya sekedar untuk iseng-iseng mainan anak-anak saja. Bahkan buanya yang pada berjatuhan terkadang seperti onggokan sampah yang mengundang lalat beterbangan disekitar pohon tersebut.

 

Tetap harus belajar dan semangat. Semoga kita semua selalu dalam lindungan-Nya. Aamiin. Salam SEDULUR.

 

Silahkah diuprek  Blog Toad Isbani di URL : https://toadisbanimtsn1solo.blogspot.com/

 

#Feb28AISEIWritingChallenge,#150katabercerita,#AISEIWritingChallenge,#warisanAISEI,#thepowerofkepepet,#pikir15menit,#nulis15menit,#kasihsayang 

,

Minggu, 28 Februari 2021 | oleh: Toad Isbani, S.Kom

 

Artis adalah figur publik atau sosok terkenal dan menjadi perbincangan atau pemberitaan setiap saat. Orang yang aktivitasnya sebagai ahli seni seperti pelukis, pemain film, penari ataupun juga penyanyi. Seorang artis lebih cenderung kesuatu hal yang berhubungan dengan hiburan.

 

Seorang artis akan selalu dikenal masyarakat umum, apalagi kalau sudah menjadi idola pasti akan dipuja dan bahkan karyanya akan selalu dihati. Guru juga dapat dikatakan sebagai artis dalam dunia pendidikan.

 

Menurut pendapat pribadi penulis, bahwa guru adalah artisnya artis. Karena guru pastilah juga akan dikenal dan juga menjadi idola bagi peserta didik, bahkan orang tua atau wali peserta didik tersebut. Guru merupakan figur yang dijadikan tumpuan peserta didik dalam mencapai kesuksesan belajar.

 

Pendidik harus dapat menjadikan dirinya sebagai artis, yakni dikenal dan dikenang sepanjang masa oleh peserta didik, kerabat seprofesi dan juga masyarakat. Negara manapun selalu memberikan penghormatan terhadap guru, seperti di Indonesia ini menghormati jasa seorang guru dengan menetapkan Hari Guru Nasional pada tanggal 25 November.

 

Pendidik juga menjadi artis yang terpuji, karena guru tidak hanya dikenal dan dikenang akan tetapi juga dikagumi. Guru menjadi pelita dalam kegelapan dari peserta didiknya. Banyak yang menyebutkan bahwa semua orang sukses pastilah ada peran guru.

 

Guru menjadikan semuanya kehausan akan ilmu. Guru tidak hanya artis lebih dari itu adalah pahlawan. Setiap pendidik juga mempunyai karakter masing-masing dalam fungsi dan tugas profesinya sebagai guru.

 

Untuk menjadi artis dalam dunia pendidikan, seorang guru hendaknya:

1.     Menanamkan kedisiplinan

Gurulah yang harus memberikan contoh dan menjadi penggerak untuk membudayakan kedisiplinan. Menegakkan kedisiplinan menjadikan hidup tertib dan rapi.

 

2.     Menanamkan nilai saling hormat-menghormati

Menjadi guru tentu juga harus menghormati kepala sekolah atau kepala madrasahnya sebagai pimpinan. Menunjukkan sikap dan etika yang baik terhadap peserta didik juga. Menghargai peserta didik dengan tidak membedakan latar belakang keluarga. Contoh tersebut dapat diterapkan dan juga mengajarkan kepada peserta didik untuk saling menghormati dan menghargai sesamnya.

 

3.     Menunjukkan sikap kepedulian

Seorang guru hendaknya menunjukkan sikap kepeduliannya terhadap peserta didik juga orang lain. Peduli dalam hal terkait pembelajaran adalah ketika ada peserta didik yang ada perilakunya tidak seperti biasanya, mendekati dan mengajak bicara. Selalu senyum terhadap peserta didiknya. Menegur ketika peserta didik ada hal yang tidak semestinya dilakukan.

 

Pundak guru menjadi tumpuhan keluh kesah peserta didiknya. Selalu memberikan semangat kepada peserta didiknya juga merupakan sikap kepedulian guru. Guru yang selalu mendengarkan curhatan, usulan dan pembicaraan lainnya dari peserta didiknya.

 

Guru yang peduli terhadap peserta didik adalah guru yang memberikan penghargaan atau hadiah bagi yang berprestasi dan selalu membimbing peserta didik yang terkendalam dalam belajar. Guru yang selalu memberikan pujian dan tidak pernah marah maupun bicara kasar terhadap peserta didiknya.

 

Dengan mencintai profesinya sebagai pendidik, guru akan terus meningkatkan kompetensi dirinya melalui berbagai cara serta merasa hidupnya akan penuh berkah ketika memiliki banyak ilmu dan mau menyebarkan ilmu yang dimiliknya.

 

Guru hendaknya pandai mengatur dan mengelola waktu, memiliki sifat rendah hati, percaya diri dan juga berpikiran terbuka dan luas. Guru yang selalu menjadi inspirasi dan penyemangat dalam belajar, memberikan rasa aman dan nyaman dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

 

Seorang pendidik juga harus ramah, periang dan juga mudah bergaul serta akrab terhadap peserta didiknya. Guru yang tidak gaptek, menarik dan kreatif akan mengerti permasalahan yang dihadapi peserta didik.

 

Penulis     : Toad Isbani, S.Kom

Pekerjaan : Guru MTsN Surakarta 1

NPA PGRI  : 12060900018

No.KOGTIK: 2018-01-0000512

Email        : toadisbani@gmail.com

Blog          : https://toadisbanimtsn1solo.blogspot.com/ 

Sabtu, 27 Februari 2021

,

Sabtu, 27 Februari 2021 | oleh: Toad Isbani, S.Kom

 

Aktor merupakan pelaku atau pemeran dalam suatu aktivitas. Guru atau pendidik diyakini masyarakat sebagai pemeran atau pelaku yang mempunyai tugas dan tanggungjawab mendidik, mengajar, mentransfer ilmu kepada peserta didiknya.

 

Perubahan merupakan hal berkembang. Perubahan yang penulis maksud adalah perubahan kualitas peserta didik menjadi unggul dan mandiri. Mengubah dan membentuk perilaku dan keperibadian yang berkarakter. Menjadikan generasi bangsa yang berakhlak mulia.

 

Rapi dan Berdedikasi merupakan dua kata yang mempunyai makna beda dan saling mempengaruhi. Rapi mempunyai makna bersih, baik dan teratur. Berdedikasi adalah wujud tanggungjawab. Berdedikasi berarti berkorban segalanya baik tenaga, pikiran, waktu, jiwa dan raga demi pekerjaan atau profesinya.

 

Seorang pendidik yang memiliki sikap dedikasi yang tinggi pastilah akan berkorban dalam mendidik, membina dan mengajar peserta didiknya. Guru akan berkorban waktu hanya untuk mendidik, mendampingi dan membantu peserta didiknya untuk meraih keberhasilan belajar. Seorang guru bahkan rela mengorbankan waktu bersama keluarganya demi untuk profesinya.

Guru yang berdedikasi pastilah mempunyai semangat tinggi dalam mendidik dan mengajar peserta didik. Berdedikasi yang tinggi dari seorang guru tentunya mau menghargai hasil pekerjaan atau tugas dari peserta didiknya dalam bentuk apapun, juga dalam meng-evaluasi pembelajaran yang dilakukannya.

 

Pendidik yang berdedikasi tentu mempunyai sikap melayani, memiliki jiwa yang menyenangkan juga. Bahwa dedikasi bukan hanya tanggungjawab untuk dirinya sendiri akan tetapi juga untuk menumbuhkan jiwa melayani terhadap peserta didiknya dalam kaitan pembelajaran juga kepada masyarakat. Berdedikasi merupakan wujud rasa tanggungjawab yang tinggi terhadap profesi yang disandangnya. Beban berat apapun yang disandang dari seorang yang memiliki sikap dedikasi pastilah tetap bersikap menyenangkan dengan harapan menciptakan suasan yang nyaman tanpa memperhatikan gaji ataupun upah yang diterimanya.

 

Kepribadian dari seorang pendidik yang berdedikasi adalah memiliki komitmen yang tinggi pula dalam pekerjaannya. Orang yang berdedikasi adalah orang yang mencintai pekerjaannya. Demikian pula bagi guru yang berdedikasi tinggi tentu merupakan guru yang mencintai profesinya sebagai pendidik. Guru yang berdedikasi juga akan rapi dalam penampilan, pandai mengatur waktu dan juga teratur. Penampilan rapi, seragam, berdasi bahkan menggunakan pakaian kebesaran seorang guru, yakni baju PSH, berjas dan berdasi ataupun baju safari.

 

Pendidik juga merupakan aktor, pemeran ataupun pelaku perubahan, yakni mengubah dan meningkatkan kompetensi peserta didik menjadi lebih unggul dan berkualitas. Dari sang Gurulah lahir orang-orang hebat. Fungsi dan tugas guru yang mendidik dan mengajar menjadikan seorang guru adalah pelaku perubahan, dari tidak bisa menjadi mahir, membentuk perilaku dan kepribadian peserta didik yang baik, merubah generasi yang biasa saja menjadi generasi yang berkarakter dan berakhlak mulia.

 

Guru akan merubah dan membentuk peserta didik yang mengerti dan memahami akan norma-norma dalam berkehidupan. Untuk dapat menjadi aktor ataupun pelaku perubahan, guru harus selalu belajar agar kompetensinya meningkat. Dengan belajar tentu guru juga akan dapat menggunakan pendekatan, metode, strategi dan teknik yang dapat menyesuaikan perkembangan dan kebutuhan peserta didik.

 

Perubahan yang dilakukan oleh seorang aktor (pendidik) tentunya perubahan dalam berbagai aspek, baik aspek pengetahuan atau kognitif, aspek sikap atau afektif dan aspek keterampilan atau psikomotor.

 

Guru mempunyai kewajiban membantu peserta didik yang sedang berkembang, dalam membentuk kompetensi dan memahami standar yang dipelajari. Menjadikan peserta didik yang terampil, berkarakter dan berakhlak mulia.

 

Penulis     : Toad Isbani, S.Kom

Pekerjaan : Guru MTsN Surakarta 1

NPA PGRI  : 12060900018

No.KOGTIK: 2018-01-0000512

Email        : toadisbani@gmail.com

Blog          : https://toadisbanimtsn1solo.blogspot.com/ 

Jumat, 26 Februari 2021

,

Sumber gambar: foto pribadi di HP

 

Jum’at, 26 Februari 2021 | oleh: Toad Isbani         

 

Vaksinasi merupakan pemberian kekebalan terhadap tubuh. Vaksin dapat diartikan sebagai suatu zat yang berfungsi untuk membantu tubuh melawan suatu penyakit tertentu. Dengan demikian tubuh yang sudah dimasukin atau disuntikan vaksin akan membentuk antibodi terhadap penyakit tertentu. Vaksin yang dibuat dari virus yang dilemahkan akan membantu tubuh mengenali virus asli dan melatih sistem imun dalam tubuh untuk melawannya. Banyak juga yang mengartikan vaksinasi adalah pemberian suatu antigen penyakit yang sudah dilemahkan dengan tujuan untuk membuat sistem kekebalan dalam tubuh mengenali dan mampu melawan saat terkena penyakit tersebut.

 

Pada hari Kamis, 25 Februari 2021 tepatnya pukul 13.45 WIB, saya dan pendidik atau guru MTsN 1 Surakarta mendapatkan perintah untuk mengikuti vaksinasi covid-19. Karena juga bersamaan dengan adanya acara di madrasah, maka yang merasa longgar waktu langsung menuju lokasi vaksinasi, yaitu di RS Kasih Ibu Surakarta dan juga ada pula yang di RS JIH Surakarta. Dan untuk nama saya ternyata bertempat di RS JIH Surakarta, karena pelayanan untuk vaksinasi di RS JIH Surakarta dilayani jam 08.00 – 15.00 WIB, dan terkesan mendadak ada perasaan dag dig dug juga. Untuk itu hari itu belum jadi berangkat vaksinasi dan esok hari ini Jum’at 26 Februari 2021 kisaran pukul 9.30 WIB saya berangkat ke RS JIH Surakarta.

 

Sampai di depan halaman RS JIH Surakarta langsung dilayani oleh satpam dan ditanya maksud dan tujuan kedatangan. Setelah saya mengatakan untuk menunjukkan surat perintah vaksinasi dan mengatakan kalau mau mengikuti vaksinasi satpam tersebut memberikan informasi untuk parkir kendaraan di lantai 3 dan menunjukkan jalan arah ke lantai tiga dengan terlebih dahulu menemui petugas di ujung jalan menuju parkiran.

 

Petugas tersebut memberikan label vaksinasi yang ditempel pada baju depan saya, kemudian diarahkan langsung ke lantai 3 untuk parkir dan untuk vaksinasi ada di lantai 4. Saya langsung menuju ke parkiran lantai 3 dan setelah parkir, saya ketemu dengan rekan guru senior yaitu Bapak Haji Muh. Makmun yang juga akan melakukan vaksinasi. Akhirnya kami berdua menuju kelantai 4 melalui tangga darurat yang lebih cepat. Kami langsung menuju ke lobi ruangan tersebut dan disambut oleh petugas dan langsung diberi formulir untuk diisi.

 

Setelah mengisikan formulir tersebut, kemudian menyerahkan kembali kepada petugas dan langsung dilayani untuk pendataan di komputer dan dimintai kartu tanda penduduk. Selesai pendataan elektronik dilakukan kami berdua menunggu sebentar, kira-kira tidak lebih dari 5 menitan sudah dipanggil untuk masuk ke ruang vaksinasi yang terlebih dahulu teman saya Bapak Makmun. Kemudian selanjutnya saya dipanggil untuk menuju ke ruang vaksinasi tersebut.

 

Dalam ruang vaksinasi ada dua petugas seragam hijau, mempersilahkan masuk dan duduk untuk dilakukan cek suhu badan dan juga test tensi. Karena semua dianggap normal kemudian ditanyai tentang riwayat penyakit yang pernah diderita, karena juga tidak pernah ada yang terkait yang ditanyakan. Akhirnya vaksinasi dilakukan. Tidak lebih dari 5 menit juga vaksinasi tersebut sudah disuntikan ke tubuh saya melalui suntikan di bahu lengan tangan kiri saya. Kemudian saya dipersilahkan untuk istirahat dan menunggu reaksi dari vaksin tersebut selama kurang lebih 30 menitan.

 

Saya menuju ruang tunggu istirahat dan bertemu lagi dengan Bapak Makmun dan juga rekan guru lainnya yakni ibu Fitriyati yang sudah divaksin terlebih dahulu. Setelah selesai waktu istirahat selama 30 menit kami dipanggil petugas dan ditanyai reaksi yang timbul ada tidak seperti pusing, mual, dan lainnya. Karena tidak terjadi apa yang dianggap darurat setelah divaksin, akhirnya kami dibuatkan surat sudah melakukan vaksinasi pertama. Dan ada kontak dokter yang harus dihubungi ketika terjadi hal-hal sesuatu selama 24 jam ke depan.

 

Karena dianggap sudah selesai proses vaksinasi tersebut, akhirnya kami meninggalkan tempat vaksinasi (RS JIH Surakarta) tersebut. Begitulah yang dapat saya tulis tentang perintah vaksinasi sampai akhir proses vaksinasi. Semoga kita semua sehat dan corona terhenti di Negara kita ini. Tetap sehat dan selalu semangat. Sehat kita sehat Indonesia Raya. Aamiin.

 

Tetap harus belajar dan semangat. Semoga kita semua selalu dalam lindungan-Nya. Aamiin. Salam SEDULUR.

 

Silahkah diuprek  Blog Toad Isbani di URL : https://toadisbanimtsn1solo.blogspot.com/

 

#Feb26AISEIWritingChallenge,#150katabercerita,#AISEIWritingChallenge,#warisanAISEI,#thepowerofkepepet,#pikir15menit,#nulis15menit,#kasihsayang

,

Jum’at, 26 Februari 2021 | oleh: Toad Isbani, S.Kom

 

Pelayan adalah seseorang yang kegiatan atau aktivitas kerjanya, mempunyai maksud  dan tujuan untuk memberikan kepuasan juga rasa senang bagi yang dilayani termasuk pelanggan. Kita sebagai guru atau pendidik adalah memang pelayan untuk membantu peserta didik dalam meraik keberhasilan. Pendidik juga merupakan pelayan dalam dunia pendidikan. Pendidik adalah pelayan bagi peserta didiknya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan.

 

Pelayan mempunyai hati yang bersih, penuh perhatian juga harus dapat menimbulkan kepercayaan, memberikan pelayanan yang baik, memberikan pelayanan yang nyaman dan menyenangkan tentunya.

 

Berwibawa merupakan karisma yang dimiliki oleh seseorang. Dapat pula diartikan sebagai pembawaan atau sifat untuk dapat menguasai dan juga mempengaruhi agar dihormati oleh orang lain. Sikap wibawa tersebut dapat tercermin dari perilaku dan sikap yang penuh dengan daya tarik, menghormati orang lain. Dengan mempunyai wibawa tentu orang lain akan segan dan patuh bukan karena rasa takut akan dihukum tetapi karena pengaruh wibawa tersebut.

 

Guru yang mempunyai sifat seperti pelayan dan juga mempunyai wibawa tentunya akan memberi dampak dalam pelayanan pendidikan akan disenangi dan diidolakan oleh peserta didik khususnya, para kerabat guru maupun masyarakat. Mendidik dan membimbing dalam proses pelajaran adalah juga termasuk dalam kategori melayani. Terkadang kita sebagai guru disebut sebagai pelayan itu malu. Kenapa mesti malu, apakah pelayan yang mempunyai tugas dan pekerjaan melayani itu adalah pekerjaan memalukan? Tentu jawabnya adalah Tidak. Pada dasarnya semua pekerjaan adalah memberikan pelayanan.

 

Wibawa terkadang bawaan sejak lahir, akan tetapi bisa juga dibiasakan dengan berbagai cara seperti berikut:

1.     Menjaga setiap penampilan

Penampilan dapat ditunjukkan dari apa yang terlihat dalam fisik kita. Penampilan yang menarik dengan berpakaian rapi, juga termasuk menjaga aroma tubuh dan bau mulut. Selalu memantaskan diri dalam setiap momen. Memberi kesan terbaik dan selalu diingat oleh orang lain.

 

2.     Ketika berkomunikasi harus menghargai lawan bicara dengan menatap mata lawan bicara dan menyimak yang dibicarakan

Dalam hal berkomunikasi tentu juga harus menjadi pendengar yang baik dan mengapreasiasi lawan bicara agar mereka merasa dihormati dan dihargai. Dalam hal komunikasi juga perlu menjaga nada bicara kita, karena nada bicara atau intonasi akan berpengaruh terhadap pemahaman dan bahasa yang disampaikan.

 

3.     Selalu percaya diri

Perlu menunjukkan rasa percaya diri agar terlihat lebih berwibawa oleh orang lain.

 

4.     Selalu menjaga etika dan sopan santun

Sikap sopan santun juga menjadi penilaian terhadap orang lain. Sikap sopan santun kita akan dinilai oleh mereka yang melihat. Dan bahkan masyarakat juga akan memperhatikan dan menilai, baik langsung maupun tidak langsung.

 

5.     Murah senyum kepada semua orang

Senyuman membawa kesejukan dan kenyamanan. Dengan selalu senyum terhadap siapapun yang kita temui akan memberikan kesan ramah dan kedamaian.

 

6.     Selalu berfikir positif

Dengan selalu berfikir positif, pasti akan membawa rasa nyaman terhadap diri kita sendiri sehingga orang lain yang melihatpun akan terbawa aura untuk berfikir positif terhadap diri kita.

 

7.     Selalu belajar dan menambah wawasan baru

Dengan selalu belajar akan menutup kekurangan yang ada pada diri kita dan dengan wawasan baru akan menambah kepercayaan orang lain terhadap kita.

 

8.     Bersikap bijak dan bertanggungjawab

Bersikap bijak tidak mudah untuk dilakukan, akan tetapi kita sebagai guru harus selalu berusaha untuk bersikap bijak dalam menghadapi segala permasalah yang timbul. Bertanggungjawab terhadap apa yang sudah kita lakukan dan jika bersalah harus mengakui kesalahan kita dan segera meminta maaf termasuk wujud dari bertanggungjawab.

 

Guru yang baik dan berwibawa adalah guru yang mampu melayani dan menciptakan karakter pembelajaran yang menyentuh dan mengenai hati nurani peserta didiknya, sehingga pembelajaran akan dapat terwujud dengan baik. Guru yang mampu menjadi pelayananan baik adalah guru yang dapat mengikuti perkembangan zaman dan mampu beradabtasi dengan perkembangan teknologi serta memanfaatkan perkembangan tersebut untuk meningkatkan pelayanan dalam mendidik, membimbing dan membina peserta didik dalam mencapai keberhasilan belajarannya.

 

Guru sebagai pelayan yang berwibawa adalah guru yang selalu disiplin waktu, mampu mengendalikan emosi dan tidak mengganggu atau membawa dampak negatif pada proses pembelajaran. Guru yang mampu menciptakan materi pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas dan berinovasi bagi peserta didiknya.

 

Penulis     : Toad Isbani, S.Kom

Pekerjaan : Guru MTsN Surakarta 1

NPA PGRI  : 12060900018

No.KOGTIK: 2018-01-0000512

Email        : toadisbani@gmail.com

Blog          : https://toadisbanimtsn1solo.blogspot.com/

 

Kamis, 25 Februari 2021

,

Kamis, 25 Februari 2021 | oleh: Toad Isbani, S.Kom

 

Teknologi merupakan barang atau sarana yang diperlukan dan dapat menambah manfaat bagi yang menggunakan. Teknologi juga dapat diartikan suatu pengetahuan baru. Teknologi juga merupakan hal baru yang terkait dengan perangkat pintar seperti smartphone, komputer yang semakin berkembang dari bentuk fisik maupun fasilitasnya, dan perangkat-perangkat elektronik yang dapat membantu aktivitas manusia.

 

Masyarakat pada umumnya mengatakan bahwa teknologi itu adalah internet dengan berbagai aplikasi dan manfaatnya. Teknologi berkaitan dengan informasi dan juga komunikasi. Karena teknologi merupakan perpaduan metode dan juga pengetahuan manusia guna menikatkan produk atau hasil dan dapat lebih bermanfaat.

 

Perkembangan teknologi pasti akan berpengaruh dalam kehidupan manusia, di antaranya membantu memperbaiki ekonomi, dalam dunia pendidikan berpengaruh dalam proses pembelajaran. Pembelajaran sekarang yang sudah banyak menggunakan teknologi digital. Pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam kelas atau ruangan saja, akan tetapi sudah mulai merambah dalam dunia maya. Perkembangan teknologi yang di dalamnya pemanfaatan internet dalam pembelajaran.

 

Adanya teknologi menjadikan pendidikan Indonesia semakin maju. Pendidik dan juga peserta didik dapat dengan mudah memperoleh bahan dan materi pelajaran dengan menggunakan teknologi internet. Penggunaan teknologi akan menjadikan pekerjaan lebih mudah.

 

Pendidik dengan teknologi tidaklah jauh berbeda, tapi jangan samakan pendidik atau guru itu dengan teknologi. Pendidik akan berkembang dan meningkat lebih maju tingkat kompetensinya, dengan selalu belajar dan menggunakan teknologi. Teknologi juga akan terus berkembang jika dibuat dan disempurnakan juga digunakan oleh pendidik. Teknologi lebih menitikberatkan pada sarana dan juga ilmu pengetahuan. Sedangkan pendidik atau guru adalah pengguna dari teknologi tersebut.

 

Pendidik adalah teknologi yang berhati, perkembangan dan kemajuan teknologi seolah menggantikan peran guru dalam mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Terbukti bahwa peserta didik akan lebih tertarik dengan melihat film maupun video tutorial daripada mendapatkan penjelasan dari seorang guru. Ya karena teknologi akan memberikan pembelajaran yang memanjakan, teknologi juga tidak akan pernah marah ataupun menegur dengan kasar. Teknologi menjanjikan keasikan dan menyenangkan. Akan tetapi perlu diingat bahwa teknologi tidak mempunyai hati seperti halnya pendidik atau seorang guru.

 

Seorang guru atau pendidik dalam memberikan ilmu pengetahuan pastilah sepenuh hati dan juga menggunakan perasaan. Guru terkadang marah atau sering menegur peserta didiknya berarti adanya jalinan menyanyangi dan bahkan mendidik, mengajar dan mentrasfer ilmunya kepada peserta didik dengan penuh kasih dan sayang. Tak seperti teknologi yang menjanjikan keasikan akan tetapi bersifat masa bodoh, jika digunakan dengan baik pasti akan berpengaruh terhadap peningkatan sesuatu terhadap pemakainya.

 

Pendidik juga memberikan dan membantu dalam meningkatkan minat belajar peserta didiknya. Guru juga membantu peserta didik dalam mencapai keberhasilan belajar peserta didiknya. Mendidik, mengajar, membina dan juga membimbing perlu adanya hati, perasaan, keikhlasan dan sentuhan jiwa seorang pendidik. Pendidik tidak dapat digantikan dengan adanya internet. Peserta didik dapat belajar mandiri, akan tetapi perlu pendampingan dan sentuhan hati perasaan seorang pendidik.

 

Teknologi bermanfaat bagi semua orang aktif dan kreatif. Ketika orang hanya diam maka teknologi tidak dapat memberikan keasikan dan dapat membantu kemajuan serta peningkatan motivasi belajar. Internet merupakan teknologi yang keberadaannya membantu seperti pendidik, akan tetapi internet dengan segala fasilitasnya tidak akan mampu menggantikan hati, perasaan dan jiwa seorang guru. Guru sangat penting bagi siapapun, di manapun dan kapanpun. Teknologi termasuk perkembangan internet hanya dapat dijadikan media mengajarkan ilmu pengetahuan dan tidak dapat menggantikan sosok guru yang mendidik.

 

Pendidik dalam melakukan pendidikan terhadap peserta pendidik dalam proses pembelajaran, menggunakan kemajuan dan perkembangan teknologi, karena dalam proses pembelajaran atau mendidik pasti ada transfer ilmu, mendidik karakter, memberikan contoh dan teladan budi pekerti dan akhlak mulia.

 

Menjadi pendidik yang terus belajar, pendidik yang mampu memanfaatkan perkembangan teknologi, mendidik dengan hati dan perasaan, menjadikan seorang pendidik layaknya teknologi yang berhati dan berperasaan.

 

Menjadi pendidik yang selalu mawas diri, selalu meng-evaluasi dirinya sendiri dan juga meng-evaluasi keberhasilannya dalam membantu, mendidik dan membimbing peserta didiknya, akan mampu mengembangkan kompetensinya. Pendidik yang menjadikan dan memanfaatkan perkembangan teknologi dengan berbagai fasilitas yang dijanjikannya dalam mendidik peserta didik dengan hati dan kasih sayang, akan menghantarkan dan menjadikan peserta didik atau generasi bangsa yang berkualitas, unggul dan berkarakter. Tetap semangat menjadi pendidik yang mampu memanfaatkan perkembangan teknologi.

 

Penulis     : Toad Isbani, S.Kom

Pekerjaan : Guru MTsN Surakarta 1

NPA PGRI  : 12060900018

No.KOGTIK: 2018-01-0000512

Email        : toadisbani@gmail.com

Blog          : https://toadisbanimtsn1solo.blogspot.com/

 

Follow Us @soratemplates