Minggu, 14 Februari
2021 |
oleh: Toad Isbani, S.Kom
Loyalitas dapat diterapkan oleh siapapun, termasuk juga oleh guru. Loyalitas
biasanya diterapkan oleh suatu karyawan atau pegawai terhadap pekerjaannya. Loyal
dapat diartikan setia, dan juga sebagai tindakan memberi atau menunjukkan
dukungan serta kepatuhan terhadap seseorang, instansi atau pekerjaannya. Dalam
pembahasan loyalitas seorang guru adalah wujud tanggungjawab seorang guru
terhadap tugas dan fungsinya sebagai pendidik dan bertanggungjawab terhadap
peningkatan motivasi belajar peserta didik.
Seperti yang penulis paparkan pada
postingan blog pada hari Jum’at 08 Januari 2021, yang berjudul “SEDULUR Menjadi Strategi Guru dalam
Mencerdaskan Generasi Emas” bahwa loyal dari seorang guru adalah loyalnya
terhadap peserta didik dan tugas pokoknya sebagai seorang pendidik. Yakni loyal
dalam hal mentransfer ilmu hendaknya tidak tebang pilih terhadap peserta
didiknya. Haruslah merata dalam mendidik, membimbing, mengarahkan, mengajar dan
juga mentransfer ilmu yang dimilikinya kepada peserta didik. Jika ada peserta
didik yang memang berprestasi hendaknya memberikan pujian ataupun hadiah untuk
meningkatkan motivasi belajarnya, dan ketika ada peserta didik yang kurang
dapat memahami materi hendaknya diberikan tambahan waktu untuk belajar.
Dengan loyalitas sebagai seorang
guru yang mencintai pekerjaan dan bertanggungjawab terhadap perkembangan
belajar peserta didik, menjadikannya dicintai, disukai dan dibanggakan oleh
peserta didik, oleh pimpinan dalam instansi sekolah atau madrasah bahkan
dicintai pula oleh masyarakat (orang tua atau wali peserta didik). Bersikap
loyal tidak semudah apa yang kita omongkan, terkadang kita dalam menjalankan
tugas, fungsi dan kewajiban kita hanya sekedar menggugurkan kewajiban (sudah
dijalankan). Padahal dibalik apa yang sudah kita lakukan ada tanggungjawab yang
masih melekat yakni keberhasilan yang diharapkan oleh peserta didik kita.
Sebagai guru yang selalu belajar
dalam hal terkait untuk peningkatan kompetensinya sebagai guru yang mengikuti
perkembangan zaman, tentunya hal tersebut adalah juga bagian dari bentuk
loyalitas guru. Karena dengan belajar akan dapat menyampaikan materi
pembelajarannya untuk lebih dapat dipahami oleh peserta didik.
Loyalitas terkadang hanya dilihat
dari unjuk kerja dan kinerja seseorang yang baik terhadap instansi saja.
Sebenarnya loyalitas juga merupakan
sikap kesungguhan untuk mencapai suatu target yang diinginkan atau ditentukan.
Guru yang mempunyai sikap loyalitas yang tinggi tentunya guru yang mempunyai
kesungguhan dalam membangun akhlak dan menyampaikan ilmu pengetahuan sesuai
kompetensi yang dimilikinya terhadap peserta didik dalam upaya meraih
keberhasilan pendidikannya.
Guru dengan sikap loyalitas yang
tinggi terhadap proses pembelajaran akan dicintai oleh peserta didiknya,
setidaknya sikap loyalitas guru akan membangun komunikasi baik terhadap peserta
didiknya. Sikap loyalitas guru juga dapat membangun keteladanan terdahap
peserta didik. Memberikan contoh bahwa sesuatu jika dikerjakan atau dijalankan
dengan kesungguhan pasti akan mendapatkan hasil sesuai dengan yang diharapkan.
Loyalitas juga merupakan bentuk
kesetiaan dan kecintaan. Jika seorang guru tanpa kesetiaan dan kecintaan
terhadap tugas dan fungsinya sebagai seorang pendidik, mustahil akan dapat
bersikap loyal.
Banyak yang menyebut dan
mengungkapkan bahwa loyalitas tidak dapat dibeli dan dinilai dengan materi.
Loyalitas merupakan kesetiaan, kecintaan dan ketaatan seseorang terhadap
pekerjaan yang telah dipilihnya. Guru dengan loyalitas pastilah guru yang
setia, cinta dan taat terhadap tugas, fungsi dan kewajibannya sebagai seorang
pendidik, pemimpin, pengajar juga seorang motivator.
Guru yang loyal sebagai pendidik
tentunya dengan segenap perilakunya, mentaati semua peraturan yang berlaku di
sekolah atau madrasah, santun dalam bertindak, menunjukkan karakter yang baik
dan dapat menjadi contoh teladan bagi peserta didik, guru lain dan semua
anggota madrasah serta masyarakat sekitar. Peserta didik pasti akan cinta dan
mengidolakan sosok guru yang konsisten dengan ucapannya, disiplin, tepat waktu
dalam mengajar, murah senyum, menyampaikan pembelajaran dengan rasa nyaman dan
mudah berkomunikasi. Dengan mampu menerapkan semua sikap dan perilaku tersebut,
merupakan sikap loyal terhadap profesinya sebagai pendidik.
Pilar bangsa yang cerdas,
bermartabat dan jaya adalah wujud kesiapan pendidik dalam memotivasi belajar
peserta didiknya dengan berusaha untuk menjadi guru yang loyal dengan profesi,
tugas dan kewajiban. Peserta didik yang sangat kritis dengan apa yang mereka
lihat dan mereka dengarkan pastilah akan lebih aktif dan berani untuk
mengungkapkan pendapatnya. Untuk itulah sosok yang mereka anggap simpati,
perhatian juga sikap dan perilakunya baik, dapat menjadi tempat berkeluh-kesah,
dapat membimbing menggantikan orang tuanya dan membantu memberikan solusi
permasalahannya, merekalah yang akan dicintai.
Penulis : Toad Isbani, S.Kom
Pekerjaan :
Guru MTsN Surakarta 1
NPA PGRI : 12060900018
No.KOGTIK:
2018-01-0000512
Email : toadisbani@gmail.com
Blog : https://toadisbanimtsn1solo.blogspot.com/
Mantap Pak
BalasHapusTerima kasih pak Amin
HapusSesuatu yang di kerjakan dengan kesungguhan pasti akan mendapatkan hasil sesuai yang di harapkan.
BalasHapusSikap loyalitas perlu kita bangun.
Semangat pak terimakasih..tulisannya..
Siap. semangat selalu ya bu Sumarjiyati
HapusTetap menjaga loyalitas, santun dalam bertindak merupakan cerminan karakter yg baik dan menjadi teladan. Saya suka kalimat itu.
BalasHapusSiap. Terima kasih. Semoga semua guru loyal terhadap tugas dan kewajibannya. aamiin.
HapusYuk kita menjadi guru yg sangat loyal dengan lembaga kita
BalasHapusTanamkan sikap loyal secara konsisten..
BalasHapus