Rabu, 17 Februari
2021 |
oleh: Toad Isbani, S.Kom
Revolusi
Industri 4.0 merupakan periode industrialisasi yang terjadi perubahan
yang besar-besaran, yakni adanya pertukaran data (data exchange) yang cukup dramatis, komputasi awan (cloud computing), internet of things (IoT), kecerdasan buatan (artificial intelligence), sampai pada virtual yang mampu memberikan
kemudahan semua kegiatan operasional. Hampir semua pekerjaan dikerjakan secara
otomatis. Revolusi industri 4.0 menjanjikan teknologi cerdas yang dapat
terhubung dalam berbagai aspek bidang kehidupan manusia.
Guru di era revolusi industri 4.0
harus siap dengan berbagai perubahan yang mengarah pada perubahan revolusi
digital. Guru harus berbenah dengan keterampilan yang serba digital. Karena
revolusi industri 4.0 akan mengemukakan bagi guru yang melek teknologi,
sehingga yang tidak siap menghadapi perubahan ini akan sangat tertinggal. Untuk
terus mendidik generasi emas diperlukan inovasi dan kreativitas yang serba
cepat. Pemanfaatan teknologi yang berbasis internet dan digitalisasi dalam
dunia pendidikan sudah merupakan kebutuhan dan sesuatu yang tidak dapat
ditawar-tawar lagi.
Guru dengan segala kemampuannya
dan mendidik generasi milenial tentunya tidak akan lepas dari perkembangan
teknologi dan internet. Tuntutan perkembangan teknologi yang sangat pesat
memang tidaklah mudah untuk diikuti, akan tetapi harus terus berusaha dan
belajar, karena guru memang harus terus berkembang menyesuaikan kondisi dan
keadaan yang berlaku.
Pelatihan serta pengembangan karir
dan pembentukan mental seorang guru perlu terfokuskan pada era revolusi
industri 4.0, agar dapat mengikuti tuntutan yang serba cepat. Pembelajaran
tidak hanya melalui tatap muka secara langsung dan berada pada suatu ruangan
tertentu. Pembelajaran dapat dilakukan di mana saja, kapan saja dan dengan
siapa saja. Pendidikan sudah terikat adanya batasan ruang dan waktu. Guru harus
mampu menjawab dan memberikan solusi terbaik dengan keterampilan dan
kompetensinya dalam melaksanakan proses pembelajaran secara online atau pembelajaran dalam jaringan.
Sudah semakin banyak media pembelajaran
yang berbasis internet. Perkembangan teknologi dan internet menjadi alternatif
pendukung pembelajaran. Guru menjadi ujung tombak dalam mempersiapkan manusia
dalam penggunaan dan penguasaan teknologi. Guru hendaknya menguasai literasi
teknologi informasi dan penguasaan media informasi, agar mampu menghasilkan
lulusan yang siap menghadapi revolusi industri.
Guru harus mampu membentuk
generasi kreatif, inovatif serta kompetitif. Untuk mencapai hal tersebut
seorang guru harus mengoptimalkan penggunaan teknologi sebagai alat bantu
pendidikan yang diharapkan mampu menghasilkan output yang lebih baik. Guru
harus mampu membangkitkan dan meningkatkan minat siswa dalam literasi, juga
harus mampu memanfaatkan teknologi digital dalam pembelajaran untuk mewujudkan
keberhasilan peserta didik mengenai kompetensi abad 21, yakni keterampilan berpikir kritis (critical thinking), pemecahan masalah (problem solving), komunikasi (communication), dan kolaboratif (collaborative).
Untuk menghadapi perkembangan
zaman pada era revolusi industri 4.0 tersebut, guru dan pelaku pendidikan lain
harus mampu menyesuikan dengan perubahan dan perkembangan yang ada. Guru
berkewajiban menerapkan literasi teknologi informasi dan komunikasi kepada
peserta didiknya agar tidak gagap dan tidak tertinggal. Guru kreatif dibutuhkan
dalam menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, nyaman dan menyenangkan.
Dengan guru atau pendidik yang kreatif akan selalu menciptakan ide dalam
merancang sistem pembelajaran, menggunakan strategi pembelajaran yang
berbeda-beda, sehingga tujuan belajar peserta didik mampu tercapai dengan baik.
Proses pembelajaran yang diterapkan akan mempengaruhi keberhasilan tujuan
pembelajaran.
Guru dalam mengajar tidak hanya
mentransfer ilmu sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya, akan tetapi melalui
suatu proses usaha dan upaya dalam membimbing serta memfasilitasi peserta didik
agar dapat belajar secara baik. Guru kreatif dengan penguasaan literasi teknologi
dan informasi, akan mampu memberikan bekal kepada peserta didik keterampilan di
antaranya:
1.
Kemampuan
menyelesaikan permasalahan secara sistematis (complex problem solving). Yakni kemampuan penyelesaian permasalahan
yang dilakukan melalui identifikasi, menyeleksi informasi terkait permasalahan,
melihat dan menentukan solusi, dan mengevaluasinya.
2.
Kemampuan untuk
berpikir kritis (critical thinking)
dan masuk akal.
3. Kemampuan kreativitas
(creativity) menemukan suatu yang
baru dan unik serta mempunyai nilai manfaat terhadap kehidupan bermasyarakat.
4.
Kemampuan mengatur
emosi (emotion intelligence), yakni
mampu mengontrol emosi dengan maksud mampu menilai, menerima emosi diri sendiri
terhadap orang lain.
5. Kemampuan untuk
menarik kesimpulan atau mengambil keputusan dalam kondisi apapun (judgement and decision making).
Penulis : Toad Isbani, S.Kom
Pekerjaan :
Guru MTsN Surakarta 1
NPA PGRI : 12060900018
No.KOGTIK:
2018-01-0000512
Email : toadisbani@gmail.com
Blog : https://toadisbanimtsn1solo.blogspot.com/
Tulisan bernas, Keren Pak
BalasHapusSiap. sama2 pak dan terima kasih
HapusBenar " Anda guru yg sigap
BalasHapusterima kasih. salam SEDULUR
HapusSemoga semakin banyak guru yang sigap, terutama dalam menggunakan ITE saat ini,terlebih pada masa pandemi.
BalasHapusaamiin bu.
HapusSalam sigap dan salam sedulur pak..
BalasHapus