Blog LITERASI Guru

Media untuk koreksi latihan corat-coret, menempa diri bersosial, mengkanfas sejarah kehidupan, mengukir pena menimpa noda, memupuk pahala mengikis dosa. Email : toadisbani@gmail.com ==&toadisbani.mts1@gmail.com&== SanDyaSya (GhaiSani, AninDya dan RaiSya)

Jumat, 12 Februari 2021

Menjadi Guru yang Pantang Menyerah


Jum’at, 12 Februari 2021 | oleh: Toad Isbani, S.Kom

 

Pantang menyerah harus menjiwai setiap orang yang berprofesi sebagai pendidik atau guru. Karena guru merupakan tugas mulia dalam membentuk karakter peserta didik atau generasi dalam menghadapi berbagai keadaan dan situasi. Tanggungjawab guru dalam mencerdaskan dan memajukan suatu bangsa terletak dipundak guru. Guru harus selalu siap mengabdi dan berjuang penuh pengorbanan mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menyongsong perkembangan dan pembangunan bangsa.

 

Dengan tanggungjawab yang melekat pada diri seorang guru, sebagai pengemban amanah Undang-Undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, mengevaluasi peserta didik. Tanggungjawab tersebut dapat berupa pengabdian dalam wujud cinta kasih dan kesetiaan yang dilakukan dengan ikhlas dan pantang menyerah penuh pengorbanan.

 

Dalam melihat kondisi suatu bangsa adalah ketika bangsa tersebut maju pendidikannya. Pendidikan adalah penentu suatu bangsa untuk menjadi berkembang dan berkualitas. Guru adalah salah satu kunci keberhasilan pembangunan. Jika guru menyerah dan tidak menempatkan tugas dan fungsi sebagaimana mestinya, maka bangsa dan negara akan terpuruk juga tertinggal dan bahkan akan merosot menuju kehancuran.

 

Dalam kondisi sekarang ini (tahun pelajaran 2020/2021), tahun dalam kondisi wabah pandemi virus corona (covid-19), semua serba susah dan dibatasi. Pendidikan yang semula normal dengan pertemuan tatap muka antara pendidik dan peserta didik di kelas, saling berkumpul dan berdiskusi untuk belajar, dengan adanya wabah virus corona semuanya dilarang dan ditiadakan. Guru harus berfikir bagaimana menemukan solusi untuk pembelajaran yang nyaman, aman dan menyenangkan tentunya.

 

Mau tidak mau guru harus pantang menyerah terhadap kondisi dan situasi seperti itu, mencari dan mencoba pembelajaran yang efektif, juga memaksa diri untuk belajar dan melakukan pembelajaran untuk dapat menyesuikan dengan kondisi yang ada. Guru memang harus pantang menyerah terhadap apapun dan dalam kondisi yang bagaimanapun. Peran guru sebagai pilar pembangunan moral karakter generasi bangsa, harus dikedepankan dan diutamakan. Guru bukan sekedar tugas dan kewajiban akan tetapi merupakan panggilan jiwa. Guru tidak terlepas dari pendidikan dan dalam pendidikan pastilah ada guru, dan segalanya juga berawal dari pendidikan.

 

Guru yang pantang menyerah akan selalu berjuang terus dalam kondisi apapun, dan dengan keterbatasan di masa pandemi corona ini tetap selalu semangat mendidik dan membimbing generasa bangsa menjadi sumber daya manusia yang unggul, berkarakter dan mencintai bangsanya, yaitu bangsa Indonesia. Guru harus dan dipaksa untuk beradaptasi dengan cepat, menggunakan metode dan cara belajar, strategi pendidikan yang dapat selalu meningkatkan motivasi belajar peserta didik, bekerja dan mendidik sekuat tenaga untuk menjadikan peserta didik tetap dapat belajar dengan baik tanpa menurunkan kualitas pembelajaran.

 

Keterbatasan kondisi menjadikan penyemangat bagi guru untuk selalu berkarya dan berkreativitas, demi mendidik generasi bangsa yang unggul, ulet dan tangguh serta berkarakter. Dengan keterbatasan dimasa sulit dan mewabahnya virus corona ini, guru harus dapat berkolaborasi dan selalu berkomunikasi juga bekerja sama dengan para orang tua wali peserta didik dalam proses pembelajarannya. Guru juga merasa betapa pentingnya peran dan dukungan keluarga dalam mendidik, mengkolaborasikan pendidikan dengan peran dan dukungan orang tua menjadi pemicu dan strategi dalam mencapai keberhasilan proses belajar mengajar.

 

Kesadaran bahwa belajar itu dapat dilakukan dari rumah atau di mana saja, kapan saja dan oleh siapa saja serta dengan siapa saja sudah menjadi tren untuk pendidikan sekarang ini. Guru harus pantang menyerah untuk selalu beradaptasi serta meningkatkan kompetensinya dalam upaya memajukan pendidikan Indonesia serta tidak mengesampingkan kesehatan, keselamatan guru pribadi maupun peserta didiknya.

 

Dukungan pemerintah juga akan menjadikan suntikan semangat bagi guru untuk tidak menyerah terhadap kondisi. Pemerintah telah banyak berupaya untuk mengatasi berbagai kesulitan yang dialami oleh para guru di masa pandemi saat ini, yakni dengan mengeluarkan berbagai kebijakan dalam rangka mendukung guru agar tetap semangat, pantang menyerah dan tetap dapat menjalankan pendidikan secara baik dan tidak mengesampingkan membantu kesejahteraan para guru juga. Menjadikan guru semangat dan pantang menyerah, pendidikan maju Indonesia jaya. Aamiin.

 

Penulis     : Toad Isbani, S.Kom

Pekerjaan : Guru MTsN Surakarta 1

NPA PGRI  : 12060900018

No.KOGTIK: 2018-01-0000512

Email        : toadisbani@gmail.com

Blog          : https://toadisbanimtsn1solo.blogspot.com/

 

6 komentar:

  1. Semangat oantang menyerah walau wabah melanda.Pendidikan maju Indonesia jaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap bu, Ayo kita lantangkan tetap melawan wabah dengan menulis, Insya'allah kita akan dikenal dan dikenang.

      Hapus
  2. Mantap tulisannya...pantang menyerah mendidik tunas bangsa ya Pak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar bu, pendidikan bolehlah buka apa-apa, tetapi apa-apa pastilah butuh pendidikan. Generasi bangsa adalah penentu kejayaan bangsa.

      Hapus

Follow Us @soratemplates