Blog LITERASI Guru

Media untuk koreksi latihan corat-coret, menempa diri bersosial, mengkanfas sejarah kehidupan, mengukir pena menimpa noda, memupuk pahala mengikis dosa. Email : toadisbani@gmail.com ==&toadisbani.mts1@gmail.com&== SanDyaSya (GhaiSani, AninDya dan RaiSya)

Kamis, 13 Mei 2021

Lebaran 2021 Bagiku Yang Berbeda Dari Dua Tahun Sebelumnya

 

Sumber gambar: croping video pribadi

 

Kamis, 13  Mei  2021 | oleh: Toad Isbani         

 

Lebaran, yang merupakan momentum untuk saling berkumpul, bercanda ria dan bertemu sanak keluarga termasuk orang tua di desa kali ini Lebaran (Hari Raya Idul Fitri 1442H/2021) tidak mudik. Perayaan kemanangan dan kembali ke fitrahnya lagi sebagai manusia yang telah terhapus dari dosa-dosa selama satu tahun sebelumnya, untuk tahun 2021 ini terasa berbeda dari dua tahun yang lalu.

 

Biasanya diliburan menjelang akhir bulan ramadan saya dan keluarga (istri + anak-anak), berlibur ke desa tempat tinggal orang tuaku. Di sana biasanya selain berlibur juga menghabiskan hari ramadan untuk bertemu dengan dan sungkeman kepada kedua orang tua juga keluarga di desa. Bahkan kamipun melaksanakan sholat Idul Fitri di desa.

 

Untuk lebaran tahun 2020 waktu itu masih sempa mudik ke desa, hal inipun kami lakukan setelah sholat Idul Fitri di masjid dekat domisili, kemudian siangnya baru bersama-sama mudik dan lebaran di desa. Untuk tahun 2021 ini, liburpun tetap tidak bisa mudik, dan hari ini juga sholat Idul Fitri di masjid dekat rumah kami. Entah mau sungkeman kapan, yang jelas adanya pembatasan dan laranan mudik sampai tanggal 17 Mei 2021 ini. Semoga tanggal 18 bisa meluangkan waktu untuk sekedar sungkem, minta maaf dan juga minta do’a restu orang tua dalam mengarungi kehidupan ini.

 

Walau menjelang hari lebaran kemarin mendapat informasi dari orang tua yang ada di desa bahwa ada saudara yang meninggal sayapun juga tidak bisa untuk pulang ke desa untuk takziah. Keluarga kami yang meninggal itu adalah mertua dari mas kandung saya. Saudara agak jauh sih, tetapi karena masih dalam satu desa dengan orang tua saya, maka ayah waktu itu memberi informasi juga lewat telepon sekiranya bisa pulang untuk sekedar takziah.

 

Karena ada aturan larangan mudik mulai tanggal 6-17 Mei 2021 itu, saya hanya bisa menjawab ke ayah kalau tidak bisa pulang dulu karena beresiko. Meskipun bisa saja dengan mencari izin adanya informasi lelayu tersebut, akan tetapi ribet dan tetap beresiko.

 

Hanya berdo’a dan untungnya juga keluarga dari orang tua istri dekat dengan rumah tempa tinggal saya. Jadi setelah sholat Idul Fitri ini kemungkinan akan sungkeman ke rumah orant tua istri (mertua) terlebih dahulu. Untuk sungkeman dengan orang tua kandung saya, dapat saya lakukan setelah tanggal 17 Mei 2021, mungkin bisa hari minggu tanggal 23 Mei 2021.

 

Semoga semua tetap dalam keadaan sehat dan virus corona ini segera sirna dari muka bumi Indonesia. Aamiin. Mungkin kisah lebaran ini juga dialami oleh pembaca semua dan semoga semua tetap dalam kondisi iman dan takwa serta selalu dalam kondisi yang sehat dan bahagia. Aamiin.

 

Sekian dulu tulisan saya untuk hari ini, semoga ada manfaat untuk para pembaca semua. Tetap harus belajar dan semangat dalam menulis. Membiasakan setidaknya minimal 150 kata dalam sehari untuk menulis dan diposting ke BLOG. Semoga kita semua selalu dalam lindungan-Nya. Aamiin. Salam SEDULUR.

https://toadisbanimtsn1solo.blogspot.com/2021/01/sedulur-menjadi-strategi-guru-dalam.html

 

Silahkah diuprek  Blog Toad Isbani di URL : https://toadisbanimtsn1solo.blogspot.com/

 

#Mei13WritingChallenge,#150KataBercerita,#Pendidikan,#Toad Isbani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us @soratemplates