Blog LITERASI Guru

Media untuk koreksi latihan corat-coret, menempa diri bersosial, mengkanfas sejarah kehidupan, mengukir pena menimpa noda, memupuk pahala mengikis dosa. Email : toadisbani@gmail.com ==&toadisbani.mts1@gmail.com&== SanDyaSya (GhaiSani, AninDya dan RaiSya)

Kamis, 27 Januari 2022

Rejeki Yang Bukan Hak Kita

 

Sumber gambar: crop foto HP Pribadi   

Kamis, 27 Januari  2022 | oleh: Toad Isbani         

Rejeki adalah suatu hasil, harta atau pendapatan yang kita peroleh baik dari hasil kerja atau pemberian yang berupa hadiah, bentuk sosial, imbalan karena suatu hal dari pihak lain atau orang lain. Rejeki itu yang memang sudah menjadi hak kita pastilah peruntukannya untuk kita. Rejeki dapat berupa uang, barang ataupun pujian ucapan do’a. Terkait rejeki terkadang ada yang memang bukan hak kita. Bisa jadi rejeki itu memang bukan hak kita dan hanya sebagai ujian yang diberikan oleh Allah kepada kita, atas tingkat ukuran kadar keimanan kita. Ujian yang dimaksud adalah berupa kelebihan yang kita dapatkan.

 

Ujian dapat berupa hal buruk yang sedang menimpa kita, diberi cobaan yang berupa sakit, kecelakaan, tertimpa bencana dan hal buruk lainnya. Ada juga ujian yang berupa kelebihan harta atau mendapatkan rejeki yang tidak diperhitungkan sebelumnya. Istilah orang jawa mengatakan mendapatkan “rejeki nomplok”, semisal menemukan uang atau barang di suatu tempat, mendapatkan uang pengembalian sewaktu jajan dengan pengembalian lebih, dan lain sebagainya.

 

Seperti apa yang saya alami hari ini tadi. Seperti biasanya saya harus antar jemput anak pertama saya yang sudah sekolah di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau Sekolah Menengah Atas (SMA). Sewaktu mau menjemput kesekolahannya tiba-tiba hujan deras sekali padahal sudah waktunya untuk dijemput. Ini juga merupakan ujian untuk bersabar. Karena memang musim hujan dan hujan sangat deras, saya mencoba untuk berkomunikasi kepada anak kalau jemputnya menunggu hujan reda. Setelah hujan mulai reda, segera meluncur untuk menjemputnya.

 

Waktu perjalanan terbersit pikiran untuk mengajak makan terlebih dahulu. Sambil berpikir untuk makan dimana dan bertanya keanak maunya makan apa?, akhirnya kami putuskan makan mie ayam di pojikan manahan. Akhirnya kami pesan mie dan minum es teh. Sewaktu lagi makan mie, ditelepon adik ipar tentang penjemputan anak saya tadi. Karena memang sudah saya jemput dan ini sedang makan mie, sayapun mengajak adik ipar untuk menyusul ikutan makan mie ayam diwarung pojok manahan.

 

Singkat cerita, waktu selesai makan saya segera membayar mie ayam 3 porsi dengan es tehnya dan nambah telor puyuh sunduk (sate telor puyuh). Saya menyodorkan uang lembaran seratus ribu. Oleh penjual mie ayam dihitung habisnya tiga mangkok mie ayam dan tiga es teh ditambah satu sate telor puyuh hanya Rp 33.000,- (tiga puluh tiga ribu rupiah). Sang penjual mie ayam memberikan pengembalian uang saya dengan pecahan dua puluh ribuan sebanyak 3 lembar, uang sepuluh ribuan 1 lembar, uang lima ribuan 1 lembar dan uang dua ribuan 1 lembar. Saya terima uang tersebut dan masuk saku celana saya, tetapi ketika mau naik motor teringat bahwa sepertinya ada pengembalian yang salah dari penjual mie dan coba saya ambil kembali uang yang sudah masuk saku celana saya. Benar saja ketika saya hitung ternyata ada kelebihan uang pengembalian Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).

 

Karena saya berpikir itu adalah bagian dari ujian yang saya terima dengan kelebihan uang pengembalian makan mie ayam, maka saya kembali ke warung mie ayam tersebut dan bilang ke penjual mie ayam tersebut sambil menunjukkan uang yang tadi saya terima, kalau pengembaliannya kelebihan sepuluh ribu rupiah. Pikiran dan perasaan saya menjadi lega setelah mengembalikan uang kelebihan tersebut. Dalam hati juga mengamini bahwa itu adalah rejeki yang memang bukan hak saya dan harus dikembalikan kepada yang berhak. Semoga hati dan pikiran selalu dalam lindungan Allah Sang Pencipta makhluk di bumi ini. Semua orang pastilah mendapatkan ujian untuk mendapatkan derajat yang lebih, maka pasrah diri dan yakinlah tidak ada ujian yang diberikan Sang Pencipta diluar kemampuan hamba-Nya. Ujian dan cobaan hidup tidak hanya berupa kesedihan, kekecewaan juga sakit dan kekurangan harta, akan tetapi kesenangan juga kebahagiaan dan kelebihan harta. Untuk itu bersabar ketika mendapatkan cobaan yang menyedihkan dan berbagi/bersedekah ketika mendapatkan kesenangan dan kelebihan harta. Semoga kita semua selalu sehat dan dalam lindungan-Nya. Aamiin.

 

Sekian dulu tulisan saya untuk hari ini, semoga ada manfaat untuk para pembaca semua. Tetap harus belajar dan semangat dalam berkembang. Membiasakan setidaknya minimal 300 kata dalam sehari untuk menulis dan diposting ke BLOG. Semoga kita semua selalu dalam lindungan-Nya. Aamiin. Salam SEDULUR.

https://toadisbanimtsn1solo.blogspot.com/2021/01/sedulur-menjadi-strategi-guru-dalam.html

Silahkah diuprek  Blog Toad Isbani di URL : https://toadisbanimtsn1solo.blogspot.com/

#300KataMenulis,#Pendidikan,#Toad Isbani,#LiterasiDigital,#MenulisSetiapHari,#Literasi,#Perjuangan,#Berkarya

 


10 komentar:

  1. Mantap. Rasanya sudah lama saya tidak membaca tulisan pak Toad. Hari ini ada pengalaman menarik, jadi ada inspirasi menulis. Lanjutkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih bapakku dari NTT yg sllu memberi semangat dn motivasi

      Hapus
    2. Orang muda enerjik patut dimotivasi. Orang muda kreatif patut diapresiasi dan diacungi jempol. Saya lihat ada semacam "janji" untuk menulis setiap hari 300 kata untuk ditempatkan di blog. Ayo wujudkan

      Hapus
  2. Luar biasa Pak Toad. Semoga banyak yang meniru kebaikan ini.

    BalasHapus

Follow Us @soratemplates