cemburu si corona
Oleh : Toad Isbani
corona merajalela
cemburunya memisahkan kita
tak pandang itu siapa
tak pernah menegur sapa
jangankan berdua
berjamaah saja cerai karnanya
dia sang durjana
satu, sepuluh, seratus bahkan selaksa
dikurung dan tersiksa
sakit, merana bahkan hilang nyawa
pendusta, durjana, beragama tak kenal entah siapa
walau tak punya mata
tetap dihinggapinya
hanya orang yg waspada
selalu jaga dan berdoa
corona tak ada
jaga diri dan kurangi bercanda
bersih suci corona merana
tak cipiki cipika apa lagi kemana-mana
corona pasti sirna
cemburunya tak nyata
maka seringlah berdoa
atas Allah semata
semua tak akan berdaya
takdir-Nya begitu mulia
ujian untuk kita
hamba-Nya
yang penuh dosa-dosa.
Jum'at, 10 April 2020 10:20
aku yang bukan siapa-siapa
oleh : Toad Isbani
siapa orang bilang aku siapa
kenapa mengenang kalau tak menyapa
diamu penuh berjuta makna
asamu tak terlukis oleh siapa dan apa
tinggimu tak ada yang menyangka
rendahmu tak terlihat oleh mata
besarmu tak pernah dirasa
kecilmu penuh derita
siapa orang bilang aku siapa
hari berganti sosok aku tetaplah tak disapa
mungkin aku belumlah dianggap ada
kelak suatu yang membuat aku ada
tulisan yang bisa mengerti asa
membuat ada harganya
walau membuat cemburu buta
karena menyangka
aku penghalang cita dan cintanya
semua tak bisa sejalan berdua
karena hati dan pikiran yang berbeda
jantung berdetak satu dua
dirimu bukanlah dia
apalagi aku, yang tak pernah kau rasa ada
sengat mentari mulai terasa
hangatnya meraba angan yang terlena
menapakkan kaki menghela kuda
kuda yang berkakikan roda
putaran roda menerjang panasnya udara
ntuk dapat apa yang ingin dipunya
tak kenal akupun mulai disapa
karna tau aku berada
semua sadar akan sesamanya
Yang Maha Kuasa telah mentakdirkanya
penghias alam dunia
perubah beradapan manusia
nan kaku penuh ambisi semata
Jum'at, 10 April 2020 13:10
Guru Hebat
Oleh : Toad Isbani
guru hebat padamu semua bersandar
terkadang ego keluar tanpa sadar
siapa yang hebat tanpa guru bisa bersinar
guru, kau poles anak bangsa tanpa gentar
diujung dunia kau melangkah
jauh tertatih tak terpikirkan upah
seadanyapun kau tak menyerah
kadang caci maki dan sumpah serapah
tak peduli karna semua kau anggap hidayah
pejuang bangsa berbekal pelepah
kini zaman mulai berubah
guru tetaplah amanah
harum namamu kian merekah
di manapun pastilah indah
semoga Allah memberikan berkah
Jum'at, 10 April 2020 17:51
Tidak ada komentar:
Posting Komentar