Blog LITERASI Guru

Media untuk koreksi latihan corat-coret, menempa diri bersosial, mengkanfas sejarah kehidupan, mengukir pena menimpa noda, memupuk pahala mengikis dosa. Email : toadisbani@gmail.com ==&toadisbani.mts1@gmail.com&== SanDyaSya (GhaiSani, AninDya dan RaiSya)

Sabtu, 09 Januari 2021

Membangun Karakter dari Foto atau Gambar

Sumber gambar: memotret poster/gambar yang terpampang di dinding tiang SMP Labschool Jakarta 23/11/2019

 

Sabtu, 09 Januari 2021 | oleh: Toad Isbani         

 

Membangun karakter  merupakan istilah dalam memberikan pembelajaran untuk membentuk karakter baik. Ketika melihat gambar tersebut di atas apa yang ada dalam benak kita? Tentunya ajakan untuk berhenti membuli siapapun, larangan membuli, juga ada yang menjawab itu gambar anak yang trauma karena selalu dibuli. Semua jawaban tersebut benar adanya.

 

Berawal dari undangan TIM Penulis IGTIK PGRI yang waktu itu diundang untuk menulis buku Informatika di Wisma UNJ. Banyak hal dapat penulis jadikan suatu pembelajaran kala itu. Yang pertama adalah ketika sampai di Jakarta terlalu pagi yakni kisaran jam 03.00 dini hari, kedua dianjurkan untuk transit dan istirahat di masjid SMP Labschool, ketiga banyak gambar/foto yang terpampang rapi di tiang ataupun di dinding sekolah, keempat adanya peta area atau denah ruang/lokasi, dan kelima adanya saklar maupun colokan listrik di beberapa tiang sekolah.


Pada waktu dianjurkan untuk istirahat di masjid yang berada di lokasi dalam SMP Labschool sempat terkagum-kagum dengan poster/gambar yang terpasang rapi juga adanya mading dari karya-karya peserta didik. Karena waktu istirahat di masjid bingung karena HP kehabisan listri (baterai) akhirnya sambil tiduran di kursi dekat tiang bisa meng-cas HP yang lowbat. Mata tertuju pada gambar di atas saklar dan colokan listrik di dinding tiang tersebut.  Gambar di atas menjadi perhatian saya, akan tetapi karena tidak tercatat dengan benar, perhatian dan pikiran waktu itu juga hilang tergantikan oleh pikiran-pikiran yang lain. Dan ketika menemukan foto gambar itu, pikiran dan perhatian kembali muncul dalam benak dan perasaan.


Gambar tersebut setelah dipikirkan secara mendalam ternyata dapat dijadikan sumber belajar untuk para peserta didik secara tidak langsung. Ketika peserta didik ataupun orang lain yang melihat dan memperhatikan gambar tersebut, terpikirkan kita menjadi pemeran dalam gambar tersebut yang sedang merasakan bagaimana sakit hati dan trauma ketika dibuli. Gambar tersebut tentu akan menjadi sebuah pembelajaran agar peserta didik tidak melakukan pembulian terhadap sesamanya ataupun orang lain.


Ketika kembali ke tempat kerja, tempat mengajar akhirnya berpikir jika ada banyak gambar-gambar dan juga slogan-slogan di madrasah. Dengan begitu ketika peserta didik atau orang melihat gambar-gambar tersebut akan dengan sendirinya terpikirkan sesuatu terkait dengan gambar tersebut. Dengan tidak langsung kita atau yang memasang gambar tersebut telah melakukan proses pembelajaran ataupun pendidikan melalui gambar yang ada di sekeliling peserta didik. Gambar dapat dijadikan sumber belajar dan dapat digunakan untuk membentuk karakter. Menjadi guru jangan berhenti belajar, belajar dapat di mana pun dan kapan pun. Salam SEDULUR

 

Untuk lebih mengenal penulis silahkan lihat pada menu  Profil Toad Isbani

 

#Jan9AISEIWritingChallenge

 

2 komentar:

Follow Us @soratemplates