Kamis, 15 Oktober 2020 oleh: Toad Isbani
Keluarga kami memiliki boneka tersebut sejak anak pertama lahir yakni Ghaisani
dan selalu dibuat mainan ketika luang waktu. Anak kedua lahir yakni Anindya
semakin menumpuk-numpuk boneka, dan pada waktu hari liburan boneka tersebut
sering dikeluarkan dari almari kaca sambil dibuat mainan juga untuk dicuci.
Terkadang mencucinya tidak hanya menggunakan mesin cuci saja, karena tidak
cukup. Sering dibawa mandi sambil dicuci oleh Anindya. Ketika anak ketiga yang
pada 19 Desember lahir sampai sekarang boneka itu juga masih sering dibuat
mainan oleh Anindya dan adiknya yakni Raisya. Penambahan boneka tidak seperti
waktu anak pertama dan kedua. Karena dirasa sudah banyak juga, pas ke toko
sikecil mainan sama kakak-kakaknya, kita orang tua yang belanja. Kenapa boneka
saya beri nama boneka SanDyaSya karena memang boneka itu milik dari ketiga anak
kami yakni Ghaisani, Anindya dan Raisya.
Pernah terbersit niat untuk menjual boneka-boneka itu ketika sikecil Raisya
belum lahir, karena saya berharap anak ketiga kami adalah laki-laki dan ketika
diUSG kok berjenis kelamin perempuan lagi, ya kita simpan sampai sekarng. Sejak
kelahiran putri kami ketiga si Raisya, hanya sekitar empat tambahan boneka dan
mendapat satu hadiah dari tantenya.
Tidak tahu mainan boneka itu sampai kapan dan boneka itu menempati almari
kaca kami sampai kapan, yang pasti mereka bertiga masih sering bermainan boneka
dan bahkan ketika tidur ada juga boneka-boneka kecil itu diajak tidur ke kamar.
Sikecil selalu berantakin dan keluarkan boneka-boneka itu dan kakaknyalah yang
selalu merapikannya kembali ke almari.
Boneka SanDyaSya menghiasi almari kacaku selalu memenuhi ruang tamu rumaku.
#Day9AISEIWritingChallenge #100katabercerita #30hariAISEIbercerita #AISEIWritingChallenge #warisanAISEI #pendidikbercerita
Jd kenangan ya bu
BalasHapushehehe, begitulah
HapusWah Putri Pak Toat tiga orang.
BalasHapusSehat selalu ya, Pak. Yang rajin ngerapiin si Ghaisani apa Anindya?
Betul pak 3 cewek semua.
HapusAlhamdulillah sehat. aamiin. Ghaisani dan Anindya pak, hehehe. Bagaimana progress buku e pak Susanto?? Semangat pak.
Bisa buat hadiah kalau temannya Sandyasa Dateng, pasti yg di kasih hadiah seneng banget
BalasHapusbetul pak, kadang juga buat hadiah yg pada main kerumah.
HapusWah mas Toad pasti anak2nya senang dikelilingi banyak boneka2 bersejarah yaaa... seru!
BalasHapusBetul mbak Dea. boneka bersejarah semua, karena mengandung cerita masing-masing
HapusWahhh, main dimesin penjepit bongkar.
BalasHapusSaya tidak pernah berhasil mendapatkannya.
Boleh berikan saya tips Pak?
Hehhee
Wah Tipsnya apa ya pak Indra, cuma asal aja sih. Tapi cari boneka yg sudah dekat dengan lobang keluar, nah penjepit tidak harus dijepitkan tapi pakai strategi, pakai mutar otak juga sih. hehehe
Hapus