Blog LITERASI Guru

Media untuk koreksi latihan corat-coret, menempa diri bersosial, mengkanfas sejarah kehidupan, mengukir pena menimpa noda, memupuk pahala mengikis dosa. Email : toadisbani@gmail.com ==&toadisbani.mts1@gmail.com&== SanDyaSya (GhaiSani, AninDya dan RaiSya)

Sabtu, 10 Oktober 2020

TUMPUKAN BUKU REFERENSI MENULIS

Tidaklah lengkap dengan meja kerja tanpa beberapa buku yang tertumpuk. Cerdas dan lancar dalam menulis tentu harus diawali dengan banyak membaca. Membaca akan memperluas wawasan. Membaca akan mencerdaskan dan memberi peluang untuk menjadi seorang penulis. Membaca menjajikan penguasaan akan lingkungkungan dan bahkan dunia.

Tumpukan buku yang selalu menemani dalam pekerjaan saya setiap hari. Tidak hanya di meja yang saya anggap sebagai meja kerja saja, akan tetapi sampai di kamar tidurpun penuh dengan buku, terkadang kelupaan setelah membaca buku dan tertidur tidak mengembalikan buku tersebut.

Dengan berprinsip bahwa membaca akan memperluas pengetahuan dan wawasan, maka perlu juga diketahui bahwa menulis tidak hanya menuliskan apa yang ada dalam pikiran dan angan-angan kita, akan tetapi perlu juga ada referensi dari buku-buku yang kita baca. Semakin banyak yang sudah kita baca akan memudahkan kita dalam menulis sebuah buku.

Kalau ingin menjadi penulis yang hebat harus sering dan banyak membaca. Maka saya biasanya akan lebih senang membeli buku daripada membeli jajanan. Ayuk membaca dan menulislah dengan referensi buku-buku yang sudah dimiliki dan dibaca. Tanyakan kepada penulis-penulis hebat pastilah mereka semua banyak koleksi-koleksi buku. Jangan lupa baca juga buku-buku yang sudah saya tulis dan beredar di toko-toko buku ya. Terimakasih.

Eh iya, ada yang terlupakan. Bahwa dengan membaca ternyata juga akan selalu mengingatkan, mengingatkan apa? Ya tentunya mengingatkan apa-apa yang terlupakan. Coba tebak duluan membaca atau menulis, menurut pendapat Anda?

Kalau menurut saya, waktu awal kali masuk sekolah dasar, saya diajarkan bagaimana membaca. Dan tidak hanya itu saja, menurut ajaran dalam Agama Islam yang dulu diajarkan oleh guru waktu masih sekolah, bahwa waktu Nabi Muhammad SAW, berdakwa wahyu yang pertama kali diturunkan adalah tentang membaca. 

  

#Day4AISEIWritingChallenge #100katabercerita #30hariAISEIbercerita #AISEIWritingChallenge #warisanAISEI #pendidikbercerita

12 komentar:

  1. Hebatt...memang benardan harus kita lakukan.jangan ditunda-tunda nanti berkurang aspirasi kata😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. mantul. lanjut bu menorehkan sejarah agar dapat hidup seribu tahun lagi

      Hapus
  2. Mari perbanyak membaca agar perbendaharaan kata kita dalam menulis menjadi banyak. Orang bisa menulis karena banyak membaca dan berpngalaman di bidangnyam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap Omjay, terimakasih juga atas motivasi dan bimbingannya. Juga arahan hingga dapat bergabung nulis buku Ayo Belajar Informatika. Pengen bisa nulis berdua bareng Omjay

      Hapus
  3. Setuju pak Toad, saya juga terinspirasi oleh para penulis hebat walaupun harus mulai belajar dari nol, semoga ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. sip bu Yuyun. memulai dari nol lebih baik daripada berdiam diri

      Hapus
  4. Terus membaca untuk menulis,dan terus menulis didukung oleh membaca, mantapp

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dengan membaca setidaknya mampu menulis apa yang sudah kita baca. Berarti membaca akan membangkitkan daya untuk menulis

      Hapus

Follow Us @soratemplates