Inilah gaya anak
di era milenial. Zaman yang sudah dengan perkembangan teknologi dan semua serba
digital. Si kecil Raisya pun dengan usianya yang masih tergolong balita karena
memang masih usia 2 tahun 10 bulan sudah mampu memegang perangkat komunikasi
pintar (smartphone). Tidak hanya memegang dan melihat tampilan
yang nampak pada perangkat tersebut, akan tetapi sudah mampu menghafal
bagaimana mencari-cari video yang sudah terpasang secara offline di perangkat
tersebut. Karena sering menyaksikan ketika orang tuanya membukakan video
tersebut untuknya.
Sebagai orang tua
terkadang terlena dengan perilaku si kecil yang menggemaskan dan membuat gemes
tersebut. Dengan gaya yang seolah memang pintar dan berkembang dizaman yang
serba canggih. Dari gaya yang
diperlihatkan dengan keasikan dan tidak mau tahu urusan orang lain yang ada
disekitarnya serta akan menangis ketika ada yang mengusik atau mengganggunya.
Sebagai orang tua
sebenarnya prihatin juga terkadang anak seusia itu sudah harus pegang perangkat
semacam itu yang tentu banyak resikonya, mulai dari radiasi, ketergantungan dan
bahaya lainnya. Orang tua juga akan merasa disudutkan pada dua hal pilihan
yakni, ketika tidak diberi fasilitas digital takut kalau sikecil tidak dapat
menyesuaikan dengan perkembangan yang ada, dan ketika diberikan fasilitas
tersebut terkadang akan selalu menangis ketika sudah difasilitasi dan pada suatu
waktu itu dilarang.
Nah .... dalam
benak pasti mulai berpikir ya?
Saya sebagai
orang tua juga mulai berpikir, yakni dengan mengalihkan hal tersebut dengan
permainan lain, agar tidak kecanduan. Mengajak jalan-jalan, membelikan alat
tulis dan lembaran kertas yang bisa dicorat-coret dan permainan lainnya. Mengalihkan
melihat telepon genggam ke layar yang lebih lebar seperti TV yang tentunya
dapat dilihat dari jarak yang agak jauh agar mengurangi radiasi yang
ditimbulkan.
Semua yang dilakukan oleh buah hati kita (sikecil) tentu akan membawa kebahagiaan tersendiri dan akan menjadikan kebanggaan pada kita sebagai orang tuanya. Terkadang juga menjadikan obat penghilang keletihan setelah seharian kita bekerja.
#Day3AISEIWritingChallenge #100katabercerita #30hariAISEIbercerita #AISEIWritingChallenge #warisanAISEI #pendidikbercerita
Sama kaya anak saya.. Sudah pinter main youtube. Sebagai orang tua, kita harus bisa memberikan waktu tertentu. Jangan sampai anak jadi kecanduan gedget. Mantul Pak Toad resumenya.
BalasHapustrimakasih tanggapannya bu Aam. Perlu ada pengawasan inten terhadap buah hati kita.
Hapusiya prihatin ya karena walau ada efek baiknya tp efek jeleknya lebih banyak untuk anak2 misal sprti jadi kecanduan main game dan tidak mau mengerjakan hal lain
BalasHapusperan orang tua memang perlu untuk mendampingi buah hati kita dan mengarahkan.
Hapussesuai dengan generasinya, mereka sangat dekat dengan teknologi
BalasHapusbetul bu, perlu arahan dan pemantauan saja.
HapusSayangi buah Hati sediakan filter agar tidak bocor
BalasHapusSiap bunda. perlu pendampingan dan arahan orang tua
HapusGadget punya sihir yg kuat banget ya pak ke anak😁
BalasHapusbegitulah masa kekinian
HapusGadget oh gadget
BalasHapusbu Rita mesti double gadget.
Hapusempon...empon..empon...
BalasHapusitu bahasa anak saya yang seusia dengan anak bapak Toad, jika sedang merengek meminta gadget... dan saya selalu bilang, empon Ayah lagi charge. hehehehehe, kemudian anak saya akan bilang, empon cas...empom cas... injemmm olyeehh, yaahh,..yahh olyeehh...
salam untuk anak pak toad
mantap pak Indra, harus intensif dalam pengawasan
BalasHapusHarus selalu menikmati proses si kecil bertumbuh yaaa, sehat2 teruss dekkk Raisyaa
BalasHapus