Kamis, 29 Oktober 2020 | oleh: Toad Isbani
Terasa aneh dan dengan bahasa yang mungkin kurang lazim, akan tetapi
membawa daya tarik karena penasaran. Judul yang dibuat "Guru Menolak Menyerah Karena Corona". Maksudnya saya juga kurang begitu paham. Sungguh hebat ungkapan yang pertama saya
lontar terhadap SLCC (Smart Learning and Charakter Center) PGRI Provinsi Jawa
Tengah, karena selalu mengadakan kegiatan seminar tiap hari Kamis. Demikian
juga foto yang saya tampilkan di atas adalah merupakan sekolah milik PGRI yang
berada di Kota Salatiga, di mana seminar hari ini dengan narasumber Bapak Sardi
selaku pimpinan dari SMK PGRI 1 Salatiga dan Bapak Sunardi, pimpinan SMK
Kesehatan Bhakti Husada PGRI Blora.
Apa yang disampaikan kedua pimpinan sekolah tersebut dalam bincang Kamisan
atau Seminar di hari Kamis 29 Oktober 2020 hari ini tadi memang hebat. Banyak langkah dan trik yang dilakukan beliau
pada masa pandemi corona tersebut agar sekolah PGRI tersebut tetap dipandang
dan tetap eksis. Upaya meningkatkan kelangsungan SMK tersebut dan agar
siswa-siswinya juga dapat langsung praktek juga berperan dalam pencegahan
penyebaran virus covid-19. Di antaranya adalah para siswa ajari praktek membuat
masker, membuat sabun dan lain sebagainya kemudian dibagikan kepada masyarakat.
Sehingga animo masyarakat banyak yang minat untuk menyekolahkan anaknya di
sekolahan PGRI.
#Day23AISEIWritingChallenge #100katabercerita #30hariAISEIbercerita
hebat ya Pak PGRI Jawa Tengah, kegiatannya banyak dan mantap sekali...
BalasHapusiya bu, dapat untuk nambah wawasan bu
HapusWah dapat okeh oleh masker ya Pak
BalasHapusiya, bu masker PGRI
HapusPak, mènyerak itu typo..atau ada artinya?
BalasHapussaya juga gak paham bu, dari brosur begitu. mungkin typo, tapi gak aku ganti biar yang baca juga penasaran. hehehe
Hapus