Sumber Gambar: Brosur Webinar HUT KOGTIK Ke-6, Kamis 24/12/20
Kamis, 24 Desember 2020 | oleh: Toad Isbani
KOGTIK merupakan Komunitas
Guru TIK dan KKPI yang pada waktu itu terbentuk karena perkembangan kurikulum
2013 yang menjadikan TIK sebagai tools dalam proses pembelajaran. Perjuangan
Komunitas ini di enam tahun silam dalam kiprahnya untuk memajukan pendidikan
khususnya penguasaan peserta didik terhadap teknologi dan perkembangannya.
Webinar dengan tema “Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
melalui Mobile Learning dan Blended Learning” dalam rangka HUT KOGTIK ke-6 yang
dilaksanakan pada hari ini Kamis, 24 Desember 2020, sungguh sangat luar biasa
karena pesertanya mencapai total 2.000 an baik yang melalui room zoom maupun
melalui live streaming channel youtube TV ANDI. Webinar yang di moderatori oleh
Bapak Edi S. Mulyata, M.T dengan nara sumber yang ternama dan terkenal
kiprahnya dalam dunia pendidikan, yakni: 1) Bp. Prof. Richardus Eko Indrajit,
2) Bp. Dr. Dwi Prasetyo, 3) Bp. Dr. Paidi, S.Pd., M.TPd, juga nara sumber dari pihak
ketiga sebagai partner dan sponsor dunia pendidikan yakni 4) Ibu Hesti Astina
dari perusahaan EPSON, serta blogger ternama yakni 5) Bp. Wijaya Kusumah, M.Pd
(Omjay).
Diawali
oleh pembukaan yang dibacakan oleh moderator Bapak Edi S. Mulyata, M.T dari
penerbit Andi Jogja, dilanjutkan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya
kemudian dilanjutkan pembagian doorprize dari panitia dengan membagikan 5 buku
dari penerbit Andi Jogja. Tiba pada inti webinar yang memaparkan pendidikan dan
konsep-konsep dan strategi pembelajaran mobile learning dan blended learning yang
disampaikan oleh :
1. Bapak Prof.
R. Eko Indrajit
Disampaikan
beliau bahwa mobile learning dan blended learning bukanlah tujuan, akan tetapi
merupakan cara untuk mencapai tujuan. Jadi suatu keniscayaan di era pandemi
yang akan terus berlangsung pada periode new normal dan seterusnya, yang
menjadikan konsep pembelajaran tersebut merupakan sebuah cara belajar standar
bagi pembelajar abad ke-21 di seluruh dunia.
Prinsip
pembelajaran tidak berubah akan tetapi prosesnya terencana, berfokus pada
peserta didik, melalui interaksi dengan pendidik dan sumber belajar, dalam
sebuah lingkungan belajar agar terjadi perubahan relatif permanen terhadap
perilaku dan potensi pembelajar. Pembelajaran yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik di era milenial yang mereka tumbuh dalam lingkungan
berbasis teknologi informasi. Bahwa perangkat pintar yang meliputi HP
(smartphone), sudah menyatu dengan kehidupan peserta didik bahkan masyarakat.
Mereka telah berinteraksi dengan perangkat tersebut, dalam arti bahwa gawai
telah menyatu dengan panca indera manusia modern yang dipergunakan sebagai alat
untuk berinteraksi dengan pendidik dan sumber belajar, dalam lingkungan belajar
virtual. Sehingga anak-anak sekarang selalu menggunakan gawai untuk belajar.
Kapan
keduanya dikatakan berkualitas dalam konsep mobile learning dan blended
learning sangatlah mudah yakni jika peserta didik merasa ketagihan untuk
melakukan proses pembelajaran secara
mandiri tanpa disuruh atau dipaksa oleh pihak manapun juga, berarti
pembelajaran tersebut telah berhasil. Terkadang kita sebagai pendidik merasa
sudah berhasil dengan apa yang sudah kita buat, dan apa yang sudah kita
kerjakan tanpa mengevaluasi terhadap suatu proses.
Apa yang
perlu dilakukan oleh guru selaku pendidik? Yang perlu dilakukan adalah
mendesain proses pembelajaran yang membuat peserta didiknya ketagihan belajar
seperti halnya yang mereka rasakan ketika bermain games. Anak-anak merasa tidak
disuruh dalam bermain game, mereka senang bermain game karena didalam game
terdapat beberapa hal, diantaranya dalam game terdapat suatu untuk mendapatkan
hadiah, dalam game terdapat tantangan, dalam game terdapat hal yang menarik,
asik dan sebagainya.
Jangan
merancang proses pembelajaran berbasi mobile learning atau blended learning
sebelum kita sebagai pendidik yang pernah merasakan menjadi peserta didik yang
belajar dalam ekosistem serupa, untuk dapat menjadi pendidik yang pernah
merasakan menajdi peserta didik yang
belajar dengan mobile dan merasakan pembelajaran blended, yakni dengan cara: 1)
Rajin mengikuti berbagai program pendidikan dan/atau pembelajaran berbasis
mobile dan blended learning, 2) Pelajari strategi masing-masing program dan
lakukan benchmark terhadap berbagai aspek, 3) Uji formatif terhadap strategi
belajar dan rancangan pembelajaran merupakan hal mutlak yang harus dilakukan
agar tidak disesatkan oleh asumsi dan persepsi terhadap efektivitas desain.
2.
Ibu Hesti Astina (Product Marketing Visual Instrument (PT. Epson Indonesia)
Beliau
menyampaikan paparannya dalam webinar ini tentang Inovasi Teknologi Dalam Pembelajaran.
PT. Epson Indonesia telah berkali-kali mendukung dan menjadi sponsor dalam
kegiatan yang dilakukan oleh KOGTIK dan dalam kegiatan pertemuan terkait
seminar, workshop pendidikan sebelum pandemi hingga webinar-webinar terkait
education (pendidikan). PT. Epson Indonesia sudah 20 tahun bekerjasama dengan
Indonesia. Bahwa teknologi sekarang ini bukan merupakan suatu pilihan lagi,
akan tetapi sudah menjadi hal keharusan dalam proses pembelajaran.
Epson
dengan teknologi pengembangan proyektor yang secara garis besar mampu
menampilkan konten belajar secara lebih menarik, memudahkan pemahaman terhadap
konten karena warna yang begitu jernih, menjadikan proses pembelajaran yang
lebih efektif dan menyenangkan serta mendukung pembelajaran yang collaborative,
dalam hal ini adalah interaksi antara pendidik dengan peserta didik lebih
menjanjikan kemudahan.
Epson
mendukung teknologi 3LCD yakni warna cerah dan natural, tidak ada rainbow
effect juga pemakaian daya yang rendah. Selain itu juga adanya balance
brightness between WLO dan CLO, berbagai macam color reproduction, adanya true
image serta saving cost for electricity. Proyektor dari Epson merupakan
distance learning solution with epson wireless projector (solusi pembelajaran
jarak jauh dengan proyektor nirkabel epson). Produk epson saat ini yang
mendukung untuk pembelajaran di antaranya model EB-E500, EB-X500 dan juga
EB-X51 dengan fasilitas lumens antara 3.300, 3.600 dan 3.800 lumens dengan
penggunaan resolusi XGA dan difasilitasi dengan conektosi VGA, HDMI juga USB.
Bahkan untuk yang model EB-X500 dan EB-X51 terdapat fasilitas Wifi. Untuk Lamp
Life mencapai 12.000hr, dan garansi masing-masing 3 tahun.
3) Bapak
Dr. Dwi Prasetyo, Dipl.Inf, S.Kom, M.Si
Pada
webinar ini, Beliau menyampaikan paparan “Belajar
Secara Daring Di Masa Pandemi Covid-19”. Dinyatakan bahwa pengguna internet
di Indonesia untuk populasi total 268,6 juta penduduk Indonesia yang aktif
menggunakan internet mencapai 175,4 juta jiwa. Yang lebih menarik lagi adalah
smartphone yang terkoneksi mencapai 338,2 juta unit, hampir dua kali lipat
jumlah pengguna internet. Artinya hampir rata-rata orang Indonesia punya lebih
dari satu smartphone. Sedangkan jumlah pengguna sosial media mencapai 160 juta
jiwa. Menandakan bahwa penduduk sekarang sudah merupakan penduduk melenial.
Pembelajaran
sekaran ini sudah tergantung pada teknologi yang dapat diartikan belajar itu
dapat dilakukan kapan dan di manapun. Pembelajaran tersebut memang sudah
mengarah ke Electronic Learning dan pembelajaran e-learning sudah menjadikan
hal yang menyenangkan.
Bersambut
dengan hal itu, bahwa dalam pembelajaran e-learning yang diperlukan adalah
smartphone, table, komputer/laptop dan koneksi/jaringan internet. Jadi
E-Learning adalah pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan sistem
elektronik atau komputer, sehingga mampu mendukung proses pembelajaran
(Michael, 2013: 27). E-learning juga diartikan suatu sistem atau konsep
pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar,
berupa Website yang dapat diakses di manapun dan kapanpun.
Mobile
Learning merupakan salah satu sistem pembelajaran menggunakan perangkat mobile
(gadget), pembelajaran kolaboratif dengan aplikasi berbasis mobile yang bisa
diakses kapanpun dan dimanapun. Ada beberapa software yang digunakan untuk
mempreoses dan membuat aplikasi berbasis android di antaranya: adobe flash,
camtasia studio, android studio, androjex dan lain sebagainya.
Kelebihan mobile learning, yakni: harga lebih terjangkau daripada
harga PC, Perangkat yang lebih kecil dan ringan dibandingkan dengan PC, dapat
mengakses materi pembelajaran dalam keadaan apapun (sakit atau berhalangan
hadir), dapat diakses dengan cepat, kapan dan dimanapun, perangkat pendukung
gadget yang tidak asing lagi sehingga mudah digunakan untuk semua kalangan.
Keterbatasan mobile learning, yakni kapasitas memori/penyimpanan data
yang terbatas, kemapuan prosesor dan sistem operasi yang dimiliki terbatas
tidak seperti pada PC, layar tampilan yang kecil, daya baterai yang terbatas
sehingga perlu recharge ulang.
Kesimpulan:
1. Belajar
memang suatu proses yang cukup panjang
2. Mobile
learning diharapkan mampu menambah pemahaman tentang materi pembelajaran
3. Bagi
yang tinggal di daerah tertentu mampu mengakses berbagai macam materi
pembelajaran jarak jauh
4. Penggunaan
mobile learning dapat dijadikan media pembelajaran masa depan
5. Mobile
learning memanfaatkan mobile device seperti ponsel, PDA, ataupun smartphone
dalam pembelajaran
6. Media
ini mampu meningkatkan minat belajar pemanfaatan mobile learning dapat
merangsang pola pikir siswa terhadap suatu masalah dalam proses pembelajaran
7. Mobile
learning juga memiliki dampak positif dan negatif di dunia pendidikan yang akan
terus dikembangkan dari tahun ke tahun
4. Bapak
Dr. Paidi, S.Pd., M.TPd
Dalam webiner kesempatan ini, Beliau menyampaikan tentang “Pembelajaran Blended Learning”. Dalam materinya disampaikan bahwa, urgensi pembangunan sumber daya manusia menjadi faktor kunci dalam memenangkan persaingan global, yang membawa konsekuensi semakin ketatnya persaingan di tengah ketidakpastian, langkah strategi ini sudah selayaknya mendapatkan dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan.
Pembangunan
sumber daya manusia menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia bila
mencermati data yang dikeluarkan Bank Dunia, dimana pada tahun 218 Bank Dunia
menyebutkan bahwa kualitas SDM Indonesia berada di peringkat 87 dari 157
negara. Sementara itu, di tahun yang sama, Business World memaparkan bahwa
peringkat daya saing SDM Indonesia berada di rangking 45 dari 63 negara.
Adanya
dinamika pembelajaran masa covid-19, memberikan
dampak yang nyata di berbagai bidang yaitu di antaranya bidang sosial,
pariwisata, ekonomi dan pendidikan. Banyak permasalahan yang timbul yakni: tidak adanya
kesiapan oleh guru maupun dosen, tidak semua peserta didik memiliki smartphone,
proses pembelajaran daring yang dinilai menyulitkan mereka dalam memahami
materi pelajaran maupun penugasan. Sebagai contohnya adalah kasus di SMK
efektivitas pembelajaran dengan zoom hanya sekitar 30% s.d 50%, karena tidak
mungkin semisal jurusan tehnik motor harus belajar secara daring tanpa adanya
praktik.
Dengan
permasalah tersebut sehingga perlu adanya penelitian yang dilakukan,
dimaksudkan bahwa pembelajaran yang menggabungkan antara pembelajaran secara
fase to – face dan pembelajaran secara online yang dapat diakses dengan
handphone. Harapannya dengan penelitian terlebih dahulu akan mampu diperoleh
hasil dari penelitian yang memberikan kemudahan kepada guru untuk mengelola
pembelajaran juga memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran dan dapat juga mengakses handphone dari mana dan kapan saja.
Selain itu proses pembelajaran menggunakan mobile learning dan model blended
learning mampu mendorong peserta didik lebih mandiri dan bertanggungjawab dalam belajar.
5.
Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd (Omjay)
Dalam hal ini Beliau menyampaikan dalam webinar kali ini, yaitu tentang perjuangan KOGTIK yang juga merupakan jasa dari guru-guru TIK dan juga jasa perjuangan dari Bapak Tri Budi Harjo (Aki 3) dari Solo yang selalu berjuang untuk mempertahankan mata pelajaran TIK yang dihilangkan dari kurikulum. Juga pada waktu itu dikatakan bahwa guru TIK tidak mendapatkan kesempatan untuk menjadi guru berprestasi juga guru inovasi pembelajaran karena dianggap sudah mempunyai kelebihan dalam hal teknologi.
Dan KOGTIK
terus berjuang melalui pembelajaran-pembelajaran tatap muka serta mengadakan
pelatihan-pelatihan berbasis teknologi serta mengadakan kegiatan olimpiade TIK
tingkat nasional. Bahkan KOGTIK terus berjuang dengan pelatihan, walaupun
pelatihan tersebut dengan media WA (WhatsApp) di masa pandemi ini, karena
memang aplikasi WA ini yang dianggap paling mudah untuk melakukan komunikasi.
Dengan belajar menulis ini untuk menciptakan literasi. Dan bersama Epson telah
dilakukan KOGTIK dalam rangka kerjasama pelaksanaan workshop elearning ke 55
kota yang dibina oleh Bapak Onno W. Purbo. Sekarang pak Onno melepas kami untuk
jalan-jalan sendiri dengan swadaya dari kawan-kawan guru TIK dan juga kerja
sama sponsor (modal 3 printer) dari EPSON.
Untuk
Workshop Elearning yang dilaksanakan paling jauh adalah di Labire Papuan dengan
perjalanan 9 jam lebih. Selain kegiatan workshop juga diminta untuk mengadakan
kegiatan penyusunan materi TIK model baru, Dimana materi TIK yang dulu hanya
sebatas microsoft, akhirnya kita menyusun materi TIK versi baru dengan belajar dengan
Bapak Prof. Eko Indrajit, mulai membuat pembelajaran-pembelajaran online dan
pada waktu itu Prof. Eko mempunyai channel untuk belajar dengan nama channel
Ekoji.
Akhirnya
pada suatu waktu diundang oleh menteri bersama dengan Pengurus PGRI tentang
buku Informatika. Setelah itu Omjay diundang juga untuk bertemu dengan Bapak Presiden
Jokowi dan disampaikan pula tentang Informatika. Untuk Sekretariat KOGTIK ada di Jl. Raya Kebon Jeruk
Gg. Samudra RT. 005 RW. 09 No.52 Kebon Jeruk Jakarta Barat-11530.
Demikian resume dari kegiatan Webinar HUT KOGTIK Ke-6 yang dapat saya sampaikan, kurang lebih mohon maaf. Tidak ada maksud apapun kecuali untuk dapat memberi semangat pada diri saya sendiri dalam belajar menulis, dengan target di tahun 2020 ini dapat mencapai lebih dari 100 postingan dalam blog dengan tulisan minimal 100/150 kata. Semoga dapat memberi manfaat kepada pembaca semua. Salam Literasi.
Terimakasih pak informasinya,menambah wawasan saya,kmren saya tidak bisa ikut webinar.
BalasHapusSangat mearik pak
BalasHapusMaturnuwun sanget Pak Ustadz, sharing ilmu lewat tulisannya muantapp👍👍
BalasHapus