Sumber:
workshop HGN dan HUT PGRI 2020 Prov. Bali, Kamis 26/11/20
Kamis, 03 Desember 2020 | Toad Isbani
Dr.
Komang Indrawan, S.Sn. (Dekan FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia) menyampaikan
pada workshop webinar dalam rangka HGN Tahun 2020 dan HUT PGRI ke-75 yang
diselenggarakan oleh PGRI Provinsi Bali, hari keempat sesi-1 Kamis 26 November
2020 bahwa Untuk mengharmoniskan 3K tersebut dari dan memulai dari tradisi,
adanya transisi juga masa modern. Tidak semua memiliki kompetensi yang memadai
dalam menjalankan tugasnya untuk melaksanakan pembelajaran dari rumah. Terutama
bagi mereka yang sudah berusia lanjut yang belum sering berhubungan dengan
Internet.
Selain itu, kesiapan para siswa dalam menerima
pembelajaran dengan menggunakan perangkat canggih juga menjadi hambatan, tidak
semua siswa memiliki perangkat canggi yang bisa digunakan untuk menjalankan
pembelajaran, sehingga para guru harus bisa menyiasati bagaimana caranya agar
tersampaikan materinya. Kegiatan yang bisa diberikan untuk guru di antaranya
pemanfaatan TIK dalam mendukung proses kegiatan pembelajaran, bimtek, webinar,
workshop dan lainnya.
Ada hikmah yang kita petik
dari masa pandemi covid-19 ini: memberi dampak baik kepada guru, siswa dan orang tua, yang dipaksa
mengupgrade diri untuk menerima teknologi dalam dunia pendidikan, sehingga
semua melek pada perkembangan teknologi, kendatipun teknologi hanya sebuah alat
dalam hal membuat siswa bekerja sama dan menjadikan mereka termotivasi, gurulah
yang paling utama, guru menjadi lebih kreatif dan inovatif agar pembelajaran
tidak membosankan dan bagi peserta didik. Pembelajaran menjadi terasa leluasa
karena bisa mengerjakan tugasnya dengan gaya belajar yang tepat dan nyaman bagi
dirinya. Begitupun ornag tua memiliki peluang banyak untuk mengontrol anaknya
belajar di rumah.
Mampu membangkitkan semangat dan prinsip cara belajar siswa
Merdeka belajar mampu menjadikan siswa belajar merdeka, dalam
artian mampu membangun pengetahuan, sikap dan keterampilan sesuai dengan
learning outcome dari tuntutan standar Kompetensi Lulusannya.
Kompetensi 4C:
Critical Thinking, Creative, Communication, Collaborative. Maka guru harus
mulai mengubah paradigmanya lebih berfikir kritis, terbuka dan terus berkembang
untuk menjadi guru yang memiliki karakter multikultur.
Mengutip Paulo Friere “Belajar bukanlah mengkonsumsi ide, namun menciptakan dan terus menciptakan ide. Alhasil, kompetensi guru di masa pandemi membawa pendidikan ke arah yang sebenarnya dituju, yaitu belajar untuk belajar bukan apa yang harus dipelajari, dan inilah proses pembangunan SDM unggul yang sesungguhnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar